close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) bersama anggota DPR RI Ansy Lema. /Foto Ist.
icon caption
Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) bersama anggota DPR RI Ansy Lema. /Foto Ist.
Politik
Minggu, 14 Juli 2024 16:32

Pilgub NTT 2024: Siapa kandidat terkuat pengganti Viktor Laiskodat?

Ansy Lema, Melki Laka Lena, dan Simon Petrus Kamlasi potensial mendapat tiket maju ke Pilgub NTT.
swipe

PDI-Perjuangan (PDI-P) akhirnya resmi mengusung Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema sebagai calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan itu diumumkan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dalam rapat kerja daerah DPD PDI-P NTT di Kupang, NTT, Rabu (10/7) lalu. 
 
"Ansy Lema ini menjadi bagian dari gerakan mahasiswa tahun 98 dan kemudian yang bersangkutan menjadi anggota DPR RI, bahkan baru saja terpilih kembali. Jadi, ada pengalaman nasional dan internasional. Dalam pandangan Ibu Megawati Soekarnoputri, NTT ini sangat penting dan strategis," ujar Hasto dalam keterangan pers. 

Ansy Lema ialah anggota DPR RI periode 2019-2024. Berlaga di daerah pemilihan (dapil) NTT 2 pada Pileg 2024, Ansy kembali lolos ke Senayan. Pria kelahiran 27 Maret 1976 itu cukup populer di NTT, kampung halamannya. 

Tak bisa mencalonkan sendirian, Hasto mengatakan PDI-P juga bakal membangun kerja sama politik dengan parpol-parpol lainnya dalam mengusung Ansy. Hingga kini, PDI-P belum menentukan pendamping Ansy di Pilgub NTT. 

"Seluruh jajaran partai akan bergerak melakukan langkah-langkah konsolidasi di dalam memenangkan saudara Ansy Lema sebagai gubernur NTT. Ini akan senafas dengan perjuangan di pilkada tingkat kabupaten dan kota," kata Hasto. 

Berbasis hasil Pileg 2024, PDI-P mengantongi 9 kursi di DPRD NTT, serupa dengan raihan Golkar dan Gerindra. Sisanya terbagi ke NasDem (8 kursi), Demokrat (7 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (7 kursi), Partai Solidaritas Indonesia (6 kursi), Partai Amanat Nasional (4 kursi), Hanura (4 kursi), Partai Keadilan Sejahtera (1 kursi), dan Perindo (1 kursi). 

Tak kalah cepat, DPW NasDem NTT sudah merekomendasikan Julie Sutrisno Laiskodat maju sebagai calon Gubernur NTT. Julie ialah istri dari eks Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Meskipun baru satu periode memimpin NTT, Viktor lebih memilih melanjutkan karier politiknya di DPR. 

Di Golkar, nama politikus senior Emanuel Melkiades Laka Lena mencuat sebagai salah satu kandidat yang potensial diusung di Pilgub NTT. Selain ketiga nama itu, Simon Petrus Kamlasi (SPK) juga beredar di bursa kandidat. Simon saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Korem (Kasrem) 161/Wira Sakti Kupang.

Analis politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat berpendapat peta politik Pilgub NTT masih sangat cair. Menurut dia,  bukan tidak mungkin bakal muncul nama baru di jajaran kandidat Gubernur NTT. 

Parpol-parpol, kata dia, masih menunggu hasil survei elekabilitas yang kemungkinan bakal dirilis jelang pendaftaran calon kepala daerah pada Agustus mendatang. 

"Nanti menjelang pendaftaran kira-kira Agustus baru akan banyak lembaga survei mengeluarkan hasil survei," ucap Cecep kepada Alinea.id, Kamis (11/7). 

Cecep berpandangan tak ada parpol yang dominan di NTT. Karena itu, kekuatan figur bakal jadi salah satu faktor penentu hasil akhir Pilgub NTT. "Walaupun NTT basis PDI-P," imbuh dia. 

Selain itu, materi kampanye dan program-program juga akan kuat mempengaruhi jalannya pilkada. "Isu-isu kesejahteraan sosial dan pemenuhan pelayanan dasar bakal menjadi materi kampanye utama para kandidat," ujar Cecep. 

Analis politik dari Universitas Nusa Cendana, Yohanes Jimmy Nani memprediksi ada tiga sosok yang potensial mencantumkan nama mereka di surat suara Pilgub NTT, yakni Ansy Lema, Melki Laka Lena, dan Simon Petrus Kamlasi. 

Meski begitu, kekuatan politik Ansy, Melki, dan Simon belum bisa diukur secara komprehensif. Pilihan pendamping dan besaran koalisi parpol yang mengusung mereka akan turut mempengaruhi tingkat keterpilihan ketiganya. 

"Karena bagaimanapun juga masing-masing calon tentunya akan berpasangan dengan orang yang harus bisa menambah benefit electoral untuk menang pilgub. Proses ini masih berjalan," ucap Jimmy kepada Alinea.id, Kamis (11/7).

Selain rutin mempromosikan diri, menurut Jimmy, ketiga kandidat sudah punya segmentasi pemilih berbasis isu yang sedang mereka garap. Ansy, misalnya, fokus pada segmen nelayan, pertanian, peternakan serta tata kelola sumber daya potensial di NTT. 

Sama-sama anggota DPR, Melki lebih dominan kampanye pada isu kesehatan, stunting, akses BPJS, bantuan sosial (bansos), dan infrastruktur kesehatan. Simon intens mempraksiskan tata kelola air. 

"Semua isu ini merupakan masalah mendasar di NTT. Wilayah NTT secara geografis dan demografi cukup menantang untuk ditaklukkan, butuh pengorbanan dan konsistensi pemimpin untuk melakukan perubahan," ucap Jimmy.
 

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan