Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang Prabowo Subianto akan menjadi kepala negara berikutnya dinilai tak mengejutkan. Pangkalnya, banyak pihak selama ini justru salah menilai Jokowi bakal mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Pak Jokowi seperti memberi ruang yang lebar kepada Pak Prabowo, maka itu bukan hal yang mengejutkan. Selama ini, kan, prasangka orang bahwa Pak Jokowi memberi ruangnya untuk Ganjar Pranowo," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, Selasa (8/11).
Arsul menambahkan, pernyataan Jokowi tersebut merupakan sebuah dukungan kepada Prabowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jokowi juga mengampanyekan atau mempromosikan Menteri Pertahanan (Menhan) itu.
"Beliau menyampaikan pula pesan kepada publik bahwa Pak Prabowo termasuk yang di-endorse untuk maju di pilpres (pemilihan presiden) yang akan datang," tegasnya.
Menurut Arsul, Jokowi termasuk sosok yang selalu menghormati Prabowo. Dicontohkannya dengan pengalaman pada 2019 silam, di mana Jokowi meminta para tim suksesnya tidak menyerang pribadi Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.
"Ketika kontestasi Pilpres 2019 lalu, di mana saya menjadi Wakil Ketua TKN (tim kampanye nasional), Pak Jokowi berpesan kepada kami di TKN agar tidak menyerang Pak Prabowo secara pribadi dan terukur dalam jawab menjawab di ruang publik terkait isu-isu yang dilontarkan kedua pihak," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi blak-blakkan menyatakan dukungannya kepada Prabowo sebagai calon presiden (capres) 2024. Baginya, dukungan tersebut merupakan hal yang biasa.
"Ya, diartikan sinyal [mendukung Prabowo], ya, boleh. Tapi, kan, saya ngomongnya juga enggak apa-apalah," ucap Jokowi usai menghadiri acara HUT Partai Perindo di Jakarta, Senin (7/11).
Jokowi juga sempat memprediksi Prabowo bakal memenangkan Pilpres 2024. Awalnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyinggung isi pidato Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, yang menyebut kemenangan Jokowi di mulai dari Kota Solo hingga memenangi dua kontestasi pilpres.
"Tadi Pak Hary menyampaikan, saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, gubernur, sekali menang. Kemudian, dua kali di pemilu presiden juga menang," papar Jokowi dalam sambutannya.
"Mohon maaf, Pak Prabowo, kelihatannya setelah ini jatahnya [presiden untuk] Pak Prabowo," imbuhnya. Pernyataan tersebut disambut Prabowo dengan langsung berdiri dari kursinya dan memberi hormat kepada Jokowi.