Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Abdul Kadir Karding menyatakan, hingga kini partainya tetap konsisten mendukung Jokowi-Cak Imin alias "Join".
"PKB tetap konsisten, memperjuangkan Cak Imin yang mendampingi Jokowi. Guyon-guyon jangan dijadikan judul dong," sebutnya di DPP PKB, Jakarta, Rabu (8/8).
Dia menyebutkan, candaan Gamis, Gatot-Muhamimin dan Amin yang merupakan singkatan Anies-Muhaimin, itu hanya candaan yang telah lama berkembang.
"Saya klarifikasi itu candaan, janganlah dijadikan berita", sindirnya kepada salah satu media daring yang membuat judul dari candaan tersebut.
Misal bukan Muhaimin Iskandar yang dipilih Jokowi, Karding enggan berandai-andai lebih lanjut, karena semua masih memiliki peluang besar.
"Saya kira jangan berandai-andai, tunggulah sampai besok, sabar sedikit lah," sebutnya.
Dia menegaskan, pertemuan di PKB saat ini merupakan acara rutin mujahadah yang dilakukan setiap 38 hari sekali. "Jadi ini memang jadwalnya diadakan di sini. Kita doakan saja apa yang menjadi keinginan kita, termasuk soal Pilpres," kata Karding.
Ikhwal banyaknya menteri dari PKB yang juga ikut berkumpul, itu memang sudah jadi kebiasaan setiap mereka selesai bekerja atau tengah punya waktu kosong. Dalam acara mujahadah tersebut, hadir Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dan Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri.
Di tempat terpisah, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga membantah adanya perpecahan di kubu koalisi Jokowi. Bahkan, menurutnya komunikasi berjalan dengan baik dan intens dengan Muhaimin Iskandar dan seluruh sekjen.
"Kami sudah bersama-sama, bahkan sudah memiliki seragam bersama-sama untuk menyatukan indentitas sebagai pengusung Pak Jokowi. Artinya ini kan sebuah progress yang sangat baik," katanya di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (9/8).
Hasto juga memastikan, tidak ada yang bakal hengkang karena siapa pun yang ditetapkan sebagai cawapres, tentu sudah memerhatikan masukan ketua umum parpol koalisi Jokowi.