Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berupaya menjadikan kadernya sebagai calon pendamping Prabowo Subianto yang bakal kembali berlaga pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Salah satu kader PKS yang akan ditawarkan ke Gerindra adalah Ahmad Heryawan atau Aher.
Komunikasi yang intensif dengan jajaran Partai Gerindra terkait dengan penentuan calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo terus dilakukan. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Semarang, Kamis mengatakan bahwa kadernya akan dipilih oleh mantan Danjen Kopassus tersebut.
Hal tersebut ditandai dengan kedatangan Prabowo ke Kantor DPP PKS yang disebut Hidayat akan terjadi dalam waktu dekat ini. Siapa yang akan menjadi cawapres, Hidayat menyebut pasti akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
"Selama ini, kami dengan Gerindra sudah sering berkoalisi. Prabowo selalu menyebut PKS adalah sekutunya. Bahkan belakangan ini tidak hanya sekutu, sebab sekutu itu kecil, tetapi segajah dengan Gerindra," seloroh Hidayat seperti dikutip Antara.
Hidayat menambahkan bahwa partainya juga terus menjalin silaturahmi dengan sejumlah tokoh nasional dalam konteks demokrasi. Tidak hanya dengan tokoh Gerindra tapi juga Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Meski bersilaturahmi dengan banyak tokoh politik, namun Hidayat menegaskan bahwa dalam konteks politik capres dan cawapres yang diusung tetap hanya satu. Sementara yang lain, kata Hidayat adalah sahabat untuk menghadirkan kepemimpinan yang lebih baik bagi masyarakat.
Sebelumnya, PKS melalui Majelis Syuro telah mengajukan sembilan nama kader untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo. Kader yang dipilih merupakan hasil penyaringan dalam musyawarah nasional beberapa waktu lalu. Dari sembilan nama cawapres yang diajukan kepada partai politik yang menjadi mitra koalisi dengan PKS, Ahmad Heryawan menduduki posisi pertama calon yang diunggulkan.
Di sisi lain, PKS juga fokus pada pemenangan pasangan calon yang diusung dalam sejumlah pilkada di Indonesia. PKS akan berkonsentrasi pada kantong-kantong pilkada-pilkada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara.
Demokrat dan PDIP jalin komunikasi
Sementara itu Partai Demokrat, terus menjalin komunikasi politik dengan partai peserta pemilu lainnya untuk menemukan koalisi dalam Pilpres 2019. Sekjen DPP Partai Semokrat Hinca Panjaitan menyebut bahwa komunikasi politik masih terus dijalin, termasuk dengan PDI Perjuangan.
"Biarkan komunikasi politik terus terjadi ini berlanjut sampai menemukan koalisinya secara paripurna sebelum pendaftaran calon Presiden dan calon Wakil Presiden dibuka," tukas Hinca seperti dikutip Antara.
Hinca mengatakan hingga saat ini Partai Demokrat masih memegang teguh keputusan Rapimnas Demokrat pada 10 Maret 2018 lalu di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Bahwa pengumuman capres dan cawapres Demokrat akan ditentukan pada waktu yang tepat.
Sejauh ini tokoh Demokrat yang diperkirakan kuat maju dalam bursa Pilpres 2019 adalah putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono. Popularitas AHY melonjak setelah dirinya mengikuti Pilkada DKI Jakarta.
AHY didaulat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Belakangan ini, AHY gencar menggelar roadshow di berbagai wilayah di Indonesia.