Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih membuka peluang bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebab, hubungan keduanya dinilai harmonis dan kompak.
"Kalau memang nanti Pak Sandi dan Pak Anies bisa chemistry, kemudian hasil survei berpeluang menang, ya, bukan hal yang mustahil, mungkin kita akan usung kembali," kata Presiden PKS, Ahmad Syaikhu di Gedung KPU RI, Jakarta, pada Senin (8/5).
Dia mengaku pernah mengusulkan pasangan ini saat pertemuan di Makassar, Sulawesi Selatan, tahun lalu. Kendati belum ada kepastian, tetapi peluang kembali menduetkan Anies-Sandi dinilai masih terbuka.
Salah satu hal yang dapat menunjang adalah kesepakatan tiga partai di Koalisi Perubahan dan penentuan cawapres menjadi hak Anies. Partai hanya bisa mengusulkan nama-nama yang dianggap bisa mendulang suara di Pemilu 2024.
"Kami di Koalisi Perubahan tentu sepenuhnya, sebagai kesepakatan piagam koalisi, akan menyerahkan masalah cawapres ini kepada Anies," ucapnya. Pasangan Anies-Sandi pernah maju dan memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Beberapa hari lalu, Syaikhu juga sempat menyinggung bahwa cawapres Anies merupakan eksternal partai politik (parpol) dan koalisi. Syaratnya, figur tersebut memiliki tingkat keterpilihan tinggi agar pasangan Koalisi Perubahan memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kami ingin menang. Untuk menang itu faktornya bisa jadi yang punya elektabilitas. Mungkin bukan orang partai, sangat-sangat terbuka," katanya usai acara May Day di Kantor DPP PKS, Jakarta, pada Sabtu (6/5).
Syaikhu menyebut, pemilihan para calon ini sudah tertera dalam piagam koalisi yang menyepakati di antara mereka. Bahwa, urusan cawapres akan ditentukan oleh capres, meskipun pihak partai dari koalisi, yaitu PKS, NasDem, dan Partai Demokrat akan mengajukan masing-masing kandidatnya.