DPP PKS enggan memusingkan pernyataan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu, perihal partainya tidak akan bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Juru bicara (Jubir) DPP PKS Muhammad Kholid menegaskan, PKS menghargai keputusan PDIP yang tak ingin berkoalisi mengusung Anies di pesta demokrasi nanti.
"Kami hormati sikap PDIP. Itu hak politik PDIP untuk tidak mau berkoalisi dengan kami," ujarnya kepada wartawan, Jumat (17/2).
Kholid juga menjawab kritik Masinton atas jargon perubahan yang diusung oleh Koalisi Perubahan. Menurutnya, gagasan perubahan bermakna positif, yaitu membawa Indonesia lebih baik lagi ke depannya. Selain itu, perubahan juga berarti baik untuk rakyat Indonesia.
"Perubahan itu bukan negatif, perubahan itu memiliki makna positif. Perubahan artinya improvement, perbaikan, transformasi. Itu bagus buat rakyat Indonesia," katanya.
Masinton sebelumnya menyatakan PDIP tak mau bergabung dengan Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem, Partai Demokrat dan PKS untuk Pilpres 2024. Dalihnya, PDIP sudah punya parpol koalisi pemerintah yang disebutnya sudah banyak membuat perubahan selama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat.
Namun, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menduga pernyataan Masinton tak lebih dari sebuah perasaan ketidaknyamanannya atas Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
"Kami bisa memaklumi jika pernyataan Bang Masinton hanya dimaksudkan pada koalisi-koalisi yang dibentuk oleh parpol yang tergabung dipemerintahan Jokowi saat ini saja. Bisa jadi secara pribadi beliau ada ketidaknyamanan untuk bersanding dengan partai oposisi atau dengan figur yang diusung sebagai Capres dari Koalisi Perubahan yakni Mas Anies," kata Kamhar kepada wartawan, Jumat (17/2).