Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, partainya tidak merasa ditinggalkan oleh PKB yang sudah membentuk koalisi dengan Partai Gerindra di Pilpres 2024. Sebaliknya, hubungan kerja sama PKS dengan Partai Nasdem tetap berjalan.
"Siapa yang ditinggalkan (PKB)? Enggak lah, PKS yang membuat, kok ditinggalkan!" ujar Aboe usai mendaftarkan uji materi presidential threshold (PT) Undang-Undang Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (6/7).
Menurut Aboe, komunikasi politik dengan PKB selama ini merupakan inisiatif PKS sendiri. Oleh karena itu, pihaknya tidak merasa ditinggalkan.
"Santai saja, kita biasa ada yang bertepuk sebelah tangan ada yang bersama. Tunggu saja keputusan nanti ya," ujar dia.
Di sisi lain, Aboe mengaku penjajakan koalisi dengan Partai Nasdem masih terus berproses. Meski demikian, dia mengaku hubungan dua parpol belum terikat kendati sudah membubuhkan sejumlah kesepakatan saat menggelar pertemuan di DPP Nasdem beberapa pekan lalu.
"Kami akan bicarakan secara bertahap, perlahan. Waktu kita masih panjang. Semoga obrolan dalam ta'aruf kita makin kuat. Tetapi belum ada yang terikat," ungkap Aboe.
Bahkan, Aboe mengatakan telah membentuk tim kecil bersama partai besutan Surya Paloh tersebut. Hanya saja dia tidak mengungkapkan detil tim kecil yang dibentuk dua partai.
"Iya dong, harus kita buat tim-tim kecil. Itu penting, supaya kita bisa berbicara lebih jauh apapun belum ada yang mengikat," kata dia.
Terkait nama calon presiden (capres), Aboe mengatakan sejauh ini hanya Partai Nasdem yang sudah mengusulkan. Ketiga kandidat yang diusulkan Partai Nasdem, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Sebaliknya, PKS masih menunggu keputusan Majelis Syura PKS untuk menentukan capres yang diusung partai dakwah tersebut. "Itu baru Nasdem, silakan saja Nasdem. PKS nanti, PKS belum selesai. PKS ini panjang memutuskan nama," ungkapnya.