Kepolisian menolak laporan terhadap Anies Baswedan atas dugaan penyebaran hoaks dalam pidatonya saat acara ulang tahun (milad) Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Laporan dilakukan oleh Relawan Ganjar Pranowo (GP) Center.
Sekjen DPP GP Center, Bima Mutaqqa mengatakan, penolakan laporan karena tim nya belum membawa data yang cukup untuk menunjang penyelidikan. Ke depannya, data akan dilengkapi kembali.
"Maksud tujuan kita di sini bukan untuk menyerang Anies atau menjegal Anies untuk menjadi presiden tapi kami di sini mendampingi kawan kita bertujuan untuk menegakkan hukum," kata Bima di Bareskrim Polri, Selasa (23/5).
Menurutnya, masalah ini telah membuat jagad maya jadi kisruh dan menyebabkan perpecahan di antara relawan. Ia berharap, isu ini tidak merebak luas.
"Kami GP Center mencoba untuk tidak meluas dengan cara melaporkan ke pihak berwajib," ujarnnya.
Masyarakat dan pemerintah dapat dirugikan karena perkara ini. Menurut dia, ucapan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi pembodohan publik.
"Masyarakat (dirugikan) kalau menurut saya ini menjadi pembohongan dan pembodohan juga karena data yang ditampilkan dan diucapkan itu tidak benar," ucapnya.
Sebagai informasi, Anies membandingkan pembangunan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dengan era kepimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun. Menurut Anies, SBY lebih banyak membangun jalan tidak berbayar bagi rakyat dibanding era Jokowi.
"Bila dibandingkan dengan jalan nasional di pemerintahan ini membangun jalan nasional sepanjang 590 km di era 10 tahun sebelumnya 11.800 KM, 20 kali lipat," ujar bakal calon presiden itu dalam pidato di acara Milad 21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).