Politikus Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, berharap kontestasi politik pada 2024 menjadi ajang adu program untuk pembangunan bangsa. Pesan-pesan yang bermuatan politik identitas harus dicegah karena berdampak buruk bagi persatuan.
"Kontestasi politik adalah pilihan program pembangunan yang terbaik dalam upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, bukan pilihan identitas yang mengancam keutuhan bangsa," ujarnya kepada wartawan, Kamis (24/11).
Sebelumnya, seruan antipolitik identitas disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam Munas ke-17 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jokowi mengimbau kepada kontestan pemilu agar tak menggunakan politik identitas dan isu SARA.
Jokowi juga mengajak kontestan mengedepankan ide dan gagasan. Menurutnya, bangsa ini sudah merasakan cukup lama dampak buruk politik identitas.
Bobby melanjutkan, tidak heran seruan Presiden tersebut. Pangkalnya, politik identitas sudah menjadi isu global.
"Ini sudah menjadi isu politik dunia, terlebih dalam waktu 10 tahun terakhir, bukan hanya di Indonesia. Bukan hal yang tidak mungkin akan digunakan dalam kontestasi Pemilu 2024," tuturnya.
Anggota Komisi I DPR ini sepakat politik identitas berbahaya karena mengancam kemajemukan dan keberagaman, yang sejatinya kekuatan bangsa. Bobby lantas mengajak semua kalangan menyetop praktik-praktik politik identitas.
"Perlu upaya penguatan narasi empat pilar kebangsaan sebagai satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur," tandasnya.