Politikus Partai Nasdem Ahmad Sahroni menegaskan sependapat dengan pernyatan sikap Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang meminta kadernya tidak ikut berpolitik praktis. Dia berharap sikap itu diikuti seluruh kader NU.
Dalam pandangan Sahroni, selama ini PBNU dikenal masyarakat sebagai organisasi yang mewadahi umat dan tidak terjun dalam politik praktis.
"Karenanya, kita harapkan hal ini konsisten diikuti oleh Gus Yahya dan seluruh kader NU di tanah air," kata Sahroni dalam keterangannya, Kamis (3/3).
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, dirinya meminta NU fokus pada pemberdayaan umat dan menjaga keutuhan bangsa. Untuk urusan politik, kata dia, biarlah menjadi tanggungjawab politisi.
"Sehingga, seharusnya memang PBNU tetap fokus pada hal-hal tersebut. Biarlah urusan wacana-wacana politik diurus oleh pihak-pihak yang sudah merupakan domainnya, seperti para politisi," ujar anggota Komisi III DPR ini.
Sebelumnya, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan pimpinan cabang NU se-Indonesia untuk tidak terlibat politik praktis, terutama menjelang Pemilihan Umum 2024.
Beberapa waktu lalu, Gus Yahya telah memanggil pengurus PCNU Kabupaten Banyuwangi, Sidoarjo, dan Bondowoso. Menurutnya, ada indikasi ketiga PCNU kabupaten tersebut melakukan keterlibatan politik melampaui batas-batas parameter yang diizinkan, yakni mengatasnamakan lembaga.
"Kalau ada PCNU yang terlibat dan secara terang-terangan melakukan gerakan dukung-mendukung politik tertentu maka akan kami berikan surat peringatan tertulis," ujar Gus Yahya, Kamis (17/2).