close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Politisi senior Partai Demokrat (PD) Max Sopacua (kedua kanan) didampingi politisi-politisi senior PD lainnya yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) memberikan keterangan pers di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6). /Antar
icon caption
Politisi senior Partai Demokrat (PD) Max Sopacua (kedua kanan) didampingi politisi-politisi senior PD lainnya yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) memberikan keterangan pers di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6). /Antar
Politik
Kamis, 13 Juni 2019 16:43

Politikus senior Demokrat rintis jalan AHY gantikan SBY

Pemilihan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat bisa dilakukan via kongres luar biasa.
swipe

Sejumlah politikus senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) mendorong agar partai berlambang mercy itu menyelenggarakan kongres luar biasa (KLB). KLB dipandang perlu digelar untuk menyelamatkan dan mengembalikan kejayaan partai ke depan.

"GMPPD mendorong pelaksanaan kongres luar biasa Partai Demokrat selambatnya 9 September 2019 demi mengembalikan kejayaan partai di 2024," kata politikus senior Partai  Demokrat Max Sopacua dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/6).

Demokrat seyogyanya baru akan menggelar kongres pada 2020 nanti. Namun demikian, Max mengatakan, kongres bisa dipercepat apabila disepakati oleh semua kader Partai Demokrat. 

Di KLB itu, menurut Max, posisi Ketua Umum Partai Demokrat dapat diberikan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Max menilai, AHY tepat menggantikan posisi sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau KLB tidak perlu susah-susah, Pak SBY tinggal menyerahkan kepada mas Agus Harimurti Yudhoyono," ujar dia.  

Max menilai AHY adalah kader terbaik Partai Demokrat saat ini. "Yang juga paling memiliki potensi untuk memimpin bangsa pada 2024," ujar mantan penyiar berita TVRI itu. 

Selain estafet kekuasaan, Max mengatakan, GMPPD dibentuk untuk memberikan seruan moral kepada kader-kader Demokrat yang 'kelakuannya' dalam beberapa bulan belakangan dianggap menyalahi marwah partai, semisal Ferdinand Hutahaean, Rachland Nashidik dan Andi Arief. 

Menurut Max, pernyataan kader-kader Demokrat tersebut kerap melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan. Mereka juga dianggap kerap membenturkan Demokrat dengan partai, tokoh komunitas, dan kalangan ulama. 

"Secara internal kami memandang perlu dilakukan kebijakan sesuai sistem dan mekanisme berlaku. Kepada yang bersangkutan diwajibkan menyampaikan permohonan maaf dan tidak mengulangi lagi," ujar Max.

Terkait hasil pemilu Pileg 2019, Mak mengatakan, Demokrat bersyukur melewati ambang batas parlemen 4%. Menurut Max, raupan suara sebesar 7,7% yang didapat Demokrat berkat dedikasi dan kerja keras para caleg, baik di pusat dan daerah.

Selain Max, sejumlah politikus senior Demokrat hadir dalam konferensi pers tersebut, di antaranya Achmad Mubarok, Sahat Saragih, dan Ahmad Yahya. (Ant)

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan