close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Waketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani. Antara Foto
icon caption
Waketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani. Antara Foto
Politik
Senin, 30 Januari 2023 18:34

PPP berharap ada kadernya yang masuk kabinet lagi

Kepala Negara telah memanggil Ketua Umum Partai Nasdem dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono ke Istana.
swipe

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, belum mendapat informasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait adanya perombakan kabinet atau reshuffle. Jokowi diisukan akan melakukan reshuffle pada 1 Februari 2023, tepat di Rabu pon.

Kepala Negara juga telah memanggil Ketua Umum Partai Nasdem dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono ke Istana. Pemanggilan keduanya dikaitkan publik dengan isu reshuffle.

"Pertanyaan yang banyak ditanyakan, apakah PPP sudah diajak bicara? Jawaban saya hari ini, saya ingin sampaikan, itu belum, PPP menyerahkan kepada presiden," kata Arsul di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/1).

Jika mengacu pada reshuffle sebelumnya, Jokowi biasanya menyampaikan informasi mendekati waktu pelantikan. "Maka selalu, kalipun menyangkut menteri dari partai, biasanya itu disampaikan kepada parpol yang bersangkutan menjelang pengumuman itu dilakukan," tutur anggota Komisi III DPR ini.

Sebagai parpol pendukung pemerintah, PPP menyerahkan sepenuhnya reshuffle kepada Jokowi. Kendati demikian, menurutnya, isu reshuffle masih belum jelas kebenarannya.

"Sampai dengan saat ini, presiden kan belum menjelaskan kapan kalaupun reshuffle itu ada akan dilakukan," ucapnya.

Selain menyerahkan keputusan ke Jokowi, PPP juga meyakini Jokowi tentu akan tetap menjaga keseimbangan kabinetnya. Menurutnya, PPP tentu berharap akan ada kadernya yang diambil Jokowi untuk masuk ke kabinet.

Diketahui, saat ini ada ada dua kader PPP di pemerintahan Jokowi, yakni mantan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi.

"Tetapi itukan sekali lagi kita kembalikan kepada beliau (Jokowi), presiden, kita itu ya menunggu saja. Berharap tentu boleh, wong berharap itu tidak dilarang kok," tandas Arsul.
 

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan