Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi santai atas deklarasi Partai Masyumi atau Masyumi Reborn dalam kancah perpolitikan nasional. Pasalnya, partai tersebut harus melalui ujian politik terlebih dahulu.
"Nanti batu ujinya di pemilu apakah partainya laku atau tidak. Sebelum itu juga harus diuji apakah partai itu lolos persyaratan (parliamentary threshol) atau tidak," ujar politikus sapaan Awiek itu kepada wartawan, Senin (9/11).
Awiek mengaku menghargai munculnya partai yang kini diisi sebagian anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut, dan tidak khawatir menggeser eksistensi PPP.
"Kita hormati, kita hargai itu hak politik hak masing-masing. Tapi terkait dengan eksistensi partai kan perlu diuji dalam pemilu," bebernya.
"PPP tidak khawatir dengan itu. Kita punya segmentasi pemilih yang berbeda," katanya.
Senada dengan Awiek, Sekjen PPP Arsul Sani melihat Masyumi bukan ancaman atau saingan atas partai berlambang ka'bah itu. Arsul meyakini masih banyak loyalis PPP sehingga mampu 6,350 juta suara dan lolos ambang batas.
"Ini artinya ada pemilih PPP yang loyal di mana dalam keadaan PPP pada situasi yang negatif saja, masih loyal dengan PPP," bebernya belum lama ini.
Partai Masyumi, lanjut Asrul, tidak akan mengguncang PPP. "Justru PPP, yang sudah melewati badai, punya kesempatan luas untuk meyakinkan kalangan Islam dan segmen lainnya yang lebih luas untuk melihat PPP sebagai harapan masa depan ketimbang partai baru," kata Arsul.