Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, akan mempertimbangkan hasil Ijtima Ulama Nusantara. Forum tersebut merekomendasikan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, segera memutuskan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2024.
Gerindra dan PKB membangun koalisi dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 per Agustus 2022. Sementara itu, Ijtima Ulama Nusantara diselenggarakan PKB, 13-14 Januari 2023 di Jakarta.
"Ya, kita ikuti semua perkembangan," kata Prabowo usai meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB di Jalan Mangunsarkoro, Jakarta Pusat, pada Senin (23/1).
Saat disinggung tentang komunikasi dengan Cak Imin mengenai hasil Ijtima Ulama Nusantara, Prabowo hanya memberikan kode jempol. Dia lalu pergi menuju kendaraannya.
Sejak membentuk koalisi, Gerindra dan PKB hingga kini belum mengumumkan pasangan capres-cawapres 2024. Padahal, keduanya telah bersepakat penentuan kandidat dibahas ketua umum masing-masing.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani, mengklaim, Prabowo telah mendengarkan hasil Ijtima Ulama Nusantara. Katanya, Prabowo akan mempertimbangkan dengan serius keputusan forum tersebut.
"Pak Muhaimin menyampaikan hasil Ijtima Ulama Nusantara di Jakarta dan Pak Prabowo mendengar, menyimak dengan saksama hasil Ijtima Ulama itu. Dan prinsipnya, beliau sangat menghargai dan mempertimbangkan dengan serius hasil Ijtima Ulama," tuturnya.
Menurut Muzani, Prabowo akan menindaklanjuti hasil Ijtima Ulama dalam waktu dekat. "Saya kira, memang harapannya juga di bulan puasa, sekitar pertengahan Maret, sudah terkonsolidasi semua."
Ijtima Ulama Nusantara juga merekomendasikan Cak Imin sebagai capres 2024 dan mengambil keputusan strategis. Kemudian, merekomendasikan para pemuka agama bersilaturahmi dan berkomunikasi intensif dengan semua kalangan bahkan menjadi juru kampanye (jurkam) Cak Imin.