Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno berencana menghadiri reuni aksi 212 yang akan digelar di Monumen Nasional Jakarta.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku akan berkoordinasi dengan calon presiden pasangannya, Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo juga direncanakan akan hadir di acara tersebut.
Persaudaraan alumni (PA) 212 merupakan kumpulan massa yang merujuk pada aksi unjuk rasa yang digelar pada 2 Desember 2016. Aksi yang dimotori oleh Front Pembela Islam (FPI) menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjadi terpidana kasus penodaan agama.
"Saya mesti bicarakan dulu dengan Pak Prabowo terkait efektifitas kita. Kalau dua-duanya hadir di sana bagaimana, kalau cuma satu seperti apa, mengingat prioritas visi-misi pembangunan ekonomi yang barusan saya sampaikan," ujarnya setelah mengisi acara Indonesian Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat, Rabu (21/11).
Sedianya, reuni aksi 212 akan digelar pada 2 Desember 2018 di Monas. Namun, Sandi mengaku belum bisa memastikan kehadiran dirinya maupun Prabowo Subianto untuk memenuhi undangan alumni 212 tersebut.
Setidaknya, menurut Cawapres nomor urut dua ini, ada tiga alasan mendasar dirinya belum mau memberi kepastian. Salah satunya terkait masalah perizinan.
"Mengenai reuni 212 sendiri, kami harus pastikan terlebih dahulu apakah pemerintah dan aparat memperbolehkan atau tidak," ujar pengusaha Grup Saratoga ini.
Meski Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengizinkan PA 212 untuk melaksanakan aksinya di Monas pada 2 Desember 2018 mendatang, akan tetapi menurut Sandiaga Uno, dirinya belum menerima izin tersebut secara pribadi.
"Nah, ini yang ingin saya tanya sama Pak Anies, soalnya sampai sekarang saya belum terhubung langsung dengan beliau," ungkapnya.
Di samping itu, Sandi berkilah bahwa alasan lain yang menjadi pertimbangan adalah soal pemenuhan tugasnya sebagai Cawapres yang perlu total dijalankan, mengingat pergelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang tinggal menghitung bulan saja.
"Perlu saya sampaikan bahwa sebenarnya jadwal saya sampai sebulan ke depan itu sudah penuh yaitu tidak lain untuk turun ke masyarakat, ke daerah-daerah, menyapa masyarakat dan menampung aspirasi khususnya di bidang ekonomi dan menawarkan solusi, jadi prioritas kami di situ dulu," paparnya.
Sebelumnya, Mabes Polri mengimbau masyarakat yang tergabung dalam alumni 212 untuk tidak menggelar aksi reuni bulan depan. Pasalnya, rencana aksi reuni tersebut sudah digadang-gadang akan diikuti ormas Islam di berbagai daerah.