Prabowo Subianto mendatangi kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (9/8) malam.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Hinca Panjaitan membenarkan kedatangan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Ketum Demokrat SBY.
"Prabowo hadir. Baru saja di dalam. Sekarang sedang berbicara dengan SBY," kata dia.
Kedatangan Prabowo bersama sekitar 5-6 orang pejabat Partai Gerindra untuk membahas sejumlah hal, termasuk keputusan pemilihan Cawapres.
Hinca membenarkan kedatangan Capres dari Gerindra Prabowo Subianto tersebut ke rumah SBY di Megakuningan, Jakarta Selatan. Prabowo dan SBY berbicara empat mata sebagai sesama ketua umum parpol koalisi.
"Ini hari-hari injury time. Kita tunggu saja. Kami hanya ingin memastikan agar tidak ada simpang siur," tuturnya.
Pada kesempatan terpisah, DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan akan tetap berada di dalam koalisi yang dibangun untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres.
"PKS telah memutuskan untuk memberikan dukungan kepada capres Prabowo Subianto dan cawapres mitra koalisi. Inilah hasil maksimal yang dapat kami ikhtiarkan," kata Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis malam.
Penegasan tersebut sekaligus disampaikan menyusul adanya kesimpangsiuran akan adanya kemungkinan poros ketiga menjelang deklarasi kubu Prabowo.
Hingga saat ini, lanjut dia, PKS terus melakukan komunikasi politik mitra koalisi pendukung Prabowo agar bersedia mengusung Cawapres sesuai dengan Ijtima Ulama. Keinginan tersebut diyakini akan dapat diterima dengan baik oleh seluruh mitra koalisi.
"PKS terus mengawal ijtima Ulama sampai detik-detik terakhir agar hasilnya bisa diterima secara maksimal. Kita terus mengkomunikasikan dengan para ulama, khususnya GNPF ulama dan ulama-ulama lainnya," ujarnya.
Ijtima ulama merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai capres serta Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres.
PKS tidak mau berandai-andai bila Prabowo ternyata tidak mengindahkan Ijtima Ulama, apalagi sampai meninggalkan Partai Gerindra sebagai mitra koalisi. Belakangan ini sosok Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno terus menguat dan diprediksi menjadi wakil Prabowo.
"Sandiaga Uno memang sudah tersebar di media. Tapi kami belum tahu apakah nama itu yang akan diusulkan. Kita masih akan bicarakan. Ini detik-detik yang sangat menentukan. Segala sesuatunya masih sangat terbuka," ujarnya.
Sumber: Antara