Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritisi kinerja Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang acapkali melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Menurut Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, apa yang dilakukan Prabowo tidak sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo yang memerintahkan jajarannya untuk meminimalkan kunjungan kerja ke luar negeri. Mardani masih ingat betul instruksi Presiden Jokowi itu disampaikan pada 16 Agustus 2019.
“Pak Jokowi sudah mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri. Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via handphone (HP), bahwa kunjungan luar negeri bisa melalui seluler. Karena dunia sudah terkoneksi,” ujar Mardani di Jakarta, Jumat (17/1).
Namun, jika memang sangat diperlukan, PKS sebenarnya tidak mempermasalahkan aktivitas tersebut. Hanya, kata Mardani, sebaiknya Prabowo dapat memastikan aktivitasnya itu bisa membawa dampak positif bagi negara. Tak hanya itu, Prabowo juga mestinya bersikap transparan. Caranya, setiap hasil kunjungan ke luar negeri harus diinformasikan kepada publik.
"Kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan, tetapi mesti dipastikan return on investment-nya jauh lebih baik. Dan semua perlu disampaikan pada publik secara transparan," ungkapnya.
PKS berharap semua pejabat publik mesti siap mendapat pengawasan dari publik. Pasalnya, kata Mardani, dana yang digunakan adalah dana masyarakat.
Sementera itu, Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menuturkan kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan Prabowo merupakan perintah langsung dari Presiden Jokowi. Dalam rapat terbatas menteri di Istana, Jokowi memerintahkan Prabowo melakukan kunjungan kerja ke luar negeri guna meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara yang dikunjunginya.
Kemudian, Presiden Jokowi ingin Prabowo memindai langsung alat-alat pertahanan negara asing sebagai referensi untuk Indonesia. Oleh karena itu, Dasco menuturkan, kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan Prabowo bukanlah kehendaknya semata. “Satu lagi, (PKS) jangan genit," ujar Dasco.
Pascadilantik sebagai Menhan pada 23 Oktober 2019, Prabowo kerap melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Terhitung, sudah tujuh kali Prabowo ke luar negeri dengan mengunjungi negara seperti
Malaysia, Thailand, Turki, China, Filipina, Jepang, dan Prancis. Kunjungan itu merupakan bagian dari tugas Prabowo untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan berbagai negara.
Malaysia menjadi negara pertama yang Prabowo kunjungi. Pada 24 November 2019, Prabowo dijadwalkan bertemu Menhan Malaysia, Mat Sabu. Hasil dari pertemuan tersebut melahirkan kerja sama pertahanan. Salah satunya soal rencana pengiriman personel TNI ke sana.
Setelah itu, Prabowo berkunjung ke Bangkok, Thailand pada 17 November 2019. Prabowo menghadiri ASEAN Defence Ministers' Meeting (ADMM). Pertemuan itu merupakan bagian KTT ASEAN yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo.
Kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri berlanjut pada 27 sampai 29 November 2019. Negara yang menjadi tujuannya kali ini adalah Turki. Di sana, mantan Danjen Kopassus itu membahas kerja sama pertahanan dengan Presiden Reccep Tayyip Erdogan dan Menhan Hulsi Akar.
Selanjutnya, pada 15 Desember 2019, Prabowo berkunjung ke Beijing, China. Berdasarkan keterangan Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik, Sosial-Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo melangsungkan pertemuan dengan Menhan China dan menjajaki kerja sama alih teknologi alutsista.
Pada 20 Desember 2019, kemudian Prabowo menemui Menhan Jepang guna membahas kerja sama pertahanan kedua negara. Kemudian di akhir 2019, Prabowo terbang ke Manila, Filipina. Prabowo bertemu dengan Menhan Filipina membahas peningkatan kerja sama keamanan, khususnya di perairan Sulu antara Indonesia dan Filipina.
Bukan hanya kerja sama pertahanan, Prabowo secara khusus juga mengucapkan terima kasih lantaran dibebaskannya beberapa WNI yang ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Terkahir, Prabowo mengunjungi Paris pada awal 2020. Tujuannya, menghadiri pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly.
Dahni menuturkan, rencananya dalam waktu dekat Prabowo juga berniat melakukan kunjungan kerja ke Rusia. Akan tetapi Dahnil tidak merinci waktu detail kapan Prabowo akan bertandang ke sana.
"Iya, dalam waktu dekat ke Rusia. Saya katakan, dalam enam bulan ini Pak Prabowo akan melakukan komparasi semua alutsista, selain itu ada isu strategis geopolitik dan geostrategis," ujar Dahnil.