close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berpidato dalam acara pembekalan relawan di Istora Senayan Jakarta, Kamis (22/11). / Facebook.
icon caption
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berpidato dalam acara pembekalan relawan di Istora Senayan Jakarta, Kamis (22/11). / Facebook.
Politik
Rabu, 28 November 2018 01:18

Prabowo ditolak ajukan kredit ke BI yang jadi kontroversi

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menuai kontroversi atas pernyataan pengajuan kredit ke Bank Indonesia.
swipe

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menuai kontroversi atas pernyataan pengajuan kredit ke Bank Indonesia.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya itu mengungkapkan pernyataan kontroversialnya saat berpidato dalam acara pembekalan relawan di Istora Senayan Jakarta, Kamis (22/11). 

"Saya mantan perwira tinggi, saya berjuang untuk republik ini. Keluarga saya berjuang untuk kemerdekaan ini. Saya minta kredit ke Bank Indonesia enggak bisa dapat. Apalagi kalian, mantan Pangkostrad saja enggak bisa, apalagi tampang kalian, apalagi pakai jenggot. Tapi kita tidak gentar, kita tidak berkecil hati," kata Prabowo pekan lalu.

Pernyataan Prabowo itu mendapatkan respons dari akun Twitter resmi Bank Indonesia. Bank sentral menyebut bahwa BI tidak memiliki produk simpanan maupun kredit.

"Kami informasikan bahwa Bank Indonesia tidak memiliki produk simpanan, pinjaman ataupun kartu kredit seperti bank umum/bank komersial lainnya," kicau @bank_indonesia merespons pertanyaan dari warganet.

Politisi Partai Gerindra yang kini duduk sebagai anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan menjelaskan maksud Prabowo Subianto. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Prabowo bukanlah BI yang tak bersedia memberikan pinjaman, melainkan BI yang tidak memberikan ijin kepada seluruh bank yang ada di Indonesia untuk memberikan pinjaman kepada Prabowo. 

Patut diketahui, sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama BI tak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan alias perbankan dan sistem pembayaran.

Heri mengatakan, BI memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.

"Begini, semua warga Indonesia yang ingin meminjam uang, mengajukan kredit usaha atau barang apapun ke perbankan itu kan harus melalui BI checking dan semua harus dapat rekomendasi itu. Nah, kalau BI tak meloloskannya, maka bank manapun tak akan memberikan kredit atau pinjaman itu, ada juga yang melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) di Otoritas Jasa Keuangan, tetapi secara awam BI checking lebih umum dikenal," kata dia melalui keterangan resmi yang diterima oleh Alinea.id, Selasa (27/11).

Politisi Gerindra ini pun mengajak publik agar memahami betul proses peminjaman ke bank agar tak salah mengartikan apa yang disampaikan oleh Prabawo.

"Bagi yang paham prosesnya, saya yakin mengerti betul apa yang dimaksud dan disampaikan pak Prabowo soal BI tak mau memberikan pinjaman," jelasnya.

Untuk itu, Heri menyatakan, sebaiknya apa yang disampaikan Prabowo tersebut jangan ditelan mentah-mentah agar tak menjadi polemik di masyarakat.

"Jadi harus dipahami betul ketentuan-ketentuan dan aturannya terkait peminjaman di bank itu harus melalui BI checking, agar memahami pernyataan pak Prabowo," pungkasnya.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berpidato dalam acara pembekalan relawan di Istora Senayan Jakarta, Kamis (22/11). (Facebook).

Prabowo geram pada korupsi

Sementara itu, Prabowo Subianto mengatakan Indonesia sangat butuh orang-orang cerdas dan jujur untuk membangun negara demokrasi yang sehat sehingga dapat melakukan reformasi dan membentuk pemerintahan yang bersih dan antikorupsi.

"Menurut saya paling mendesak, yang dibutuhkan saat ini adalah untuk membentuk sebuah tim anak bangsa yang terbaik dan paling cerdas dengan integritas tinggi untuk melakukan reformasi dan membentuk pemerintahan yang bersih dan antikorupsi," kata Prabowo dalam keterangan tertulis, Selasa (27/11).

Hal itu dikatakan Prabowo sebagai pembicara utama dalam acara "The World in 2019 Gala Dinner" yang diselenggarakan oleh majalah The Economist di Hotel Grand Hyatt Singapura.

Ia menegaskan bahwa Indonesia sudah masuk darurat korupsi karena dari pejabat negara kalangan anggota dewan dan menteri hingga hakim tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut dia, isu utama di Indonesia saat ini adalah persoalan korupsi yang sudah menjalar ke semua lapisan pejabat sehingga harus segera diatasi.

"Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut saya sudah seperti kanker stadium empat," ujarnya.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menilai akibat maraknya korupsi, angka kemiskinan rakyat Indonesia meningkat, sedangkan para elitenya justru hidup berkecukupan.

Bahkan, menurut dia, para elite di Indonesia selalu mengatakan jika apa yang terjadi di masyarakatnya baik-baik saja, khususnya terkait dengan kesenjangan sosial.

"Para elite mereka berpikir bisa membeli semuanya. Rakyat Indonesia miskin maka kita berikan saja beberapa karung nasi dan mereka akan memilih saya, saya akan membeli atau menyuap semua orang," katanya.

Prabowo melakukan kunjungan selama 2 hari di Singapura, 26 hingga 27 November 2018.

Dalam kunjungannya selama 2 hari di Singapura, Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Senin (26/11).

Dalam pertemuan tersebut, dia banyak membahas hal-hal strategis salah satunya adalah mengenai kebijakan ekonomi yang akan dia sampaikan pada acara the Economist World in 2019 Gala Dinner, Selasa (27/11) di Singapura.

Pada hari Selasa (27/11), memenuhi undangan menjadi narasumber dalam acara the Economist World in 2019 Gala Dinner yang digelar oleh majalah ekonomi ternama dunia, The Economist.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan