close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon presiden Prabowo Subianto marah lantaran Ratna Sarumpaet sebagai tim suksesnya dipukuli hingga babak belur. / (Foto: Kudus Purnomo/Alinea)
icon caption
Calon presiden Prabowo Subianto marah lantaran Ratna Sarumpaet sebagai tim suksesnya dipukuli hingga babak belur. / (Foto: Kudus Purnomo/Alinea)
Politik
Rabu, 03 Oktober 2018 02:23

Prabowo marah Ratna Sarumpaet dipukuli

Calon presiden Prabowo Subianto marah lantaran Ratna Sarumpaet sebagai tim suksesnya dipukuli hingga babak belur.
swipe

Calon presiden Prabowo Subianto marah lantaran Ratna Sarumpaet sebagai tim suksesnya dipukuli hingga babak belur.

Koalisi Prabowo-Sandiaga Uno angkat bicara terkait tindak kekerasan yang menimpa Ratna Sarumpaet di Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. 

Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan hal yang menimpa Ratna adalah tindakan represif nan pengecut dari pihak yang tak bertanggung jawab. Sebab, aksi pemukukan dilakukan kepada orang tua seperti Ratna Sarumpaet.

"Menurut kami, suatu tindakan yang represif, tindakan yang di luar kepatutan. Bahkan, menurut saya ini tindakan pengecut, karena dilakukan terhadap ibu-ibu usia sudah 70 tahun," paparnya di Kediaman Prabawo, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/9).

Capres nomor urut 02 itu menegaskan apa yang dialami oleh Ratna adalah bentuk ancaman terhadap demokrasi. Sebab, ia menganggap hal ini ada kaitannya dengan sikap politik Ratna Sarumpaet selama ini.

"Ya karena tak ada uang atau barang yang dicuri, ya mengarah ke sana (ancaman politik)," paparnya.

Akan tetapi, saat disinggung manifes Polrestabes Bandung yang tak menemukan jejak Ratna di Rumah Sakit di Bandung, Prabowo tak bisa menjelaskan secara gamblang. Bahkan, ia sempat meradang saat ditanya awak media bagaimana mematahkan keraguan tersebut.

"Anda pernah digebukin tidak? Ini perempuan tua ini yang mengalami," tegasnya.

Menurutnya, apa yang dialami Ratna merupakan tindakan di luar kepatutan, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). "Saya sendiri kaget baru tadi malam dikirim foto beliau dan baru hari ini jumpa dengan Fadli Zon dan Amien Rais, beliau sangat ketakutan serta sangat trauma, saya lihat sendiri," ujarnya.

Prabowo mengatakan bahwa Ratna dan keluarganya merasa ketakutan setelah peristiwa tersebut karena diancam bahkan enggan melaporkan kejadian tersebut.

Namun, menurut dia, Ratna bersikap pasrah dan menyampaikan kepada ibu-ibu agar tidak patah semangat agar demokrasi di Indonesia berjalan baik sehingga tidak ada lagi tindakan kekerasan serta intimidasi.

Prabowo menegaskan bahwa dalam demokrasi, perbedaan sikap politik tidak masalah. Namun, tidak boleh ada kekerasan, apalagi terhadap perempuan berusia 70 tahun, termasuk tindakan di luar batas.

Lebih lanjut, Probowo menyatakan akan menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian, untuk menyelesaikan kasus penganiyaan Ratna Sarumpaet.

"Tokoh-tokoh Badan Pemenangan Nasional BPN saya berencana dalam waktu dekat untuk meminta waktu menghadap Kapolri dan pejabat lain untuk membicarakan masalah ini," pungkasnya.

Dia membeberkan, tindakan intimidasi terhadap pejuang demokrasi bukan hanya dialami oleh Ratna. Tetapi juga dialami oleh Neno Warisman yang mobilnya dibakar, dan Novel Baswedan ayng disiram air keras.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan