close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas pernyataannya saat pidato terkait tampang masyarakat Boyolali, Jawa Tengah. / Facebook
icon caption
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas pernyataannya saat pidato terkait tampang masyarakat Boyolali, Jawa Tengah. / Facebook
Politik
Rabu, 07 November 2018 05:56

Prabowo minta maaf singgung warga Boyolali

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas pernyataannya saat pidato terkait tampang masyarakat Boyolali, Jawa Tengah.
swipe

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas pernyataannya saat pidato terkait tampang masyarakat Boyolali, Jawa Tengah.

Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra itu mengungkapkan permohonan maaf melalui rekaman video yang diunggah oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil A. Simanjuntak, pada Selasa (6/11) malam. Dahnil mengunggah di akun twitter pribadinya @Dahnilanzar.

"Maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu," ujar Prabowo.

Pasangan dari Cawapres Sandiaga Uno ini mengaku siap jika ada pihak-pihak yang ingin berdialog langsung untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi akibat pidato di Boyolali itu.

"Tidak ada masalah, baik-baik saja. Demokrasi ya harus dinamis, dialogis. Kalau kita enggak boleh berseloroh, ngelucu, enggak bercanda, ya bosan," imbuhnya.

Menurutnya, pernyataan 'tampang Boyolali' saat dirinya berpidato itu merupakan cara dia untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Layaknya dengan seorang teman, gaya berseloroh dimaksudkan agar bisa lebih akrab dengan masyarakat.

Saat itu, kata Prabowo, masyarakat yang menyaksikan pidato hanya 400-500 orang. Masyarakat itu juga merupakan kader-kader partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi yang tengah meresmikan posko pemenangan pasangan tersebut.

Pidato sambutan Prabowo berdurasi sekitar 40 menit hingga 1 jam. Namun, Prabowo menyesalkan potongan video berdurasi dua menit justru yang beredar luas di masyarakat.

"Kalau saya bicara tampang, di Boyolali ya tampang Boyolali, di Brebes ya tampang Brebes. Itu seloroh dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan orang, saya tau kondisi kalian, yang saya permasalahkan justru ketidakadilan, kesenjangan, ketimpangan, yang semua orang tau di Indonesia ini semakin lebar, makin enggak adil, yang menikmati kekayaan Indonesia kan hanya segelintir orang saja," urainya.

Pidato Prabowo terkait 'tampang Boyolali' itu memicu protes dari sejumlah warga Boyolali. Bahkan, aksi unjuk rasa hingga tagar #SaveTampangBoyolali dan #BoyolaliBermartabat menggema di media sosial Twitter.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan