Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjanjikan pertumbuhan ekonomi jika terpilih pada 2019 mencapai 6,5%.
Ekonom Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menyatakan, kubu Prabawo-Sandi menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6%-6,5%. Target tersebut akan dikejar paling lambat pada tahun 2020.
"Kita akan memecahkan deadlock di ekonomi Indonesia yang sekarang tertahan pada level 5%. Jadi kita akan menargetkan minimal untuk tahun 2020 itu sebesar 6%-6,5%," paparnya di Pusat Media Prabawo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (9/11).
Untuk mencapai hal tersebut, Drajad menjelaskan, nantinya Prabawo-Sandi akan membereskan semua prosedur perizinan industri, yang menurutnya kini masih ada yang carut marut.
Menurutnya, masih ada kebijakan pemerintah yang anti pertumbuhan, bahkan justru merusak pertumbuhan. DIa mencontohkan, terkait industri semen, ada satu industri yang sudah terlanjur investasi besar-besaran kemudian sumber bahan bakunya menjadi tertahan karena izin tanahnya terganggu. "Nah, ini akan kita perbaiki," paparnya.
Selain itu, Prabawo-Sandi akan memfokuskan pertumbuhan pada sektor agro industri, dengan tujuan untuk menyetabilkan harga bahan pangan.
Kemudian, Prabowo-Sandi akan fokus pada sektor pertanian dan pedesaan. Termasuk di dalamnya stabilitas harga. Stabilitas ini nantinya bukan hanya untuk konsumen, tetapi juga untuk petani.
Menurut dia, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan diberi peran lebih signifikan untuk mengamankan agar saat panen harga tak terlalu rendah bagi petani. Sebaliknya, ketika masa paceklik harga pangan tak terlalu mahal bagi konsumen.
"Hal tersebut sudah pernah dilakukan pada masa lalu. Ini akan kita lakukan tentu perlu dana, dananya akan disiapkan," paparnya.
Lalu yang terakhir, kubu Prabowo-Sandi juga akan melakukan reformasi di bidang perpajakan. Terutama, nantinya Prabawo-Sandi akan menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), namun di sisi lain akan menurunkan pajak penghasilan.
"Kita akan menaikkan PTKP, dan juga akan menurunkan PPh (pasal 21) buat korporasi dan buat orang pribadi , itu akan kita turunkan," pungkasnya.