Tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai laporan Farhat Abas atas kasus berita bohong Ratna Sarumpaet tidak tepat.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabawo-Sandi, Dahnil Anzhar Simanjuntak, mengatakan, apa yang dilaporkan oleh Farhat Abbas ke Bareskrim Polri merupakan tindakan yang kurang tepat. Sebab, ia mengklim pihaknya juga merupakan korban dari berita bohong yang dilakukan Ratna Sarumpaet.
"Kami adalah korban kebohongan Bu Ratna, karena Bu Ratna menyampaikan kepada kami. Secara pidana kami tak tahu sama sekali hoax apa bukan, jadi pelaporan Farhat Abas, salah alamat," ujarnya di Kediaman Prabawo, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu(3/9).
Akan tetapi, ia mengaku ceroboh dalam menerima informasi dari Ratna. Sehingga, turut menyuarakan isu penganiayaan tersebut.
"Jadi kronologisnya itu, pasca menerima itu Bu Ratna mendatangi Djoko Santoso. Dia menyatakan dengan penuh keyakinan bahwa beliau di aniaya, dan kemudian minta ketemu pak Prabowo, dan beliau juga mengatakan hal serupa. Jadi, pak Prabowo ya terbuka untuk orang yang minta bantuan, jadi bukan cuma sekadar kebobolan karena beliau posisinya elit di BPN jadi terbuka atas apapun," paparnya.
Karenanya, ia anggap bahwa langkah hukum yang dilakukan oleh Farhat Abas kurang tepat. Sebab, semua pihak yang dilaporkan Farhat Abas ke Bareskrim Polri merupakan korban dari kebohongan Ratna Sarumpaet.
"Jadi secara pidana kami tak tahu sama sekali hoaks atau bukan," pungkasnya.