Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, menyampaikan alasan Prabowo Subianto menunjuk Fadhlullah, ekskombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai Ketua DPD Gerindra Aceh yang baru, menggantikan TA Khalid. Bagi Gerindra, GAM merupakan masa lalu dan sudah selesai.
"Kok bisa seorang Prabowo menunjuk Fadhlullah sebagai Ketua DPD Gerindra Aceh mantan kombatan panglima GAM. Tetapi inilah cara-cara Prabowo. Saat ini semua kombatan GAM sudah meletakan senjata. Gerindra ingin menunjukkan bahwa persoalan itu sebagai masa lalu dan sudah selesai," ujar Muzani dalam keterangannya, Rabu (21/12).
Menurut Muzani, penunjukkan Fadhlullah sebagai Ketua DPD Gerindra Aceh tak lain untuk memenangkan Prabowo sebagai presiden di 2024.
"Buat kami, inilah cara Prabowo yang akan dilakukan dalam membangun kerja sama di tingkat nasional bila beliau menjadi presiden Republik Indonesia
Selain itu, Muzani menyampaikan, pergantian kepemimpin partai politik di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota adalah hal biasa. Apalagi saat ini proses pemilu sudah dimulai dengan ditandai penetapan nomor urut peserta pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Tidak ada yang membedakan antara saya dengan pengurus-pengurus di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Karena kita bekerja bersama-sama mengabdi untuk bangsa dan negara. Oleh karena itu, rotasi kepemimpinan adalah hal biasa," katanya.
Dia pun mengingatkan seluruh kader dan simpatisan untuk tidak kenal lelah memenangkan Prabowo sebagai presiden. Sebab, dia meyakini Prabowo adalah sosok yang mampu mengembalikan kejayaan Indonesia kembali sebagai 'Macan Asia'.
"Sebagai pejuang sejati beliau (Prabowo) tidak pernah lelah untuk memperjuangkan kebaikan. Memang beliau belum berhasil dan terus berjuang tanpa kenal lelah, apalagi menyerah. Itu sebabnya beliau kalah maju lagi, kalah maju lagi. Itulah seorang pejuang sejati," ucap Muzani.
"Dan kami meyakini bahwa beliau lah yang akan mengangkat martabat bangsa kita, mengangkat derajat bangsa Indonesia kembali menjadi Macan Asia," imbuh dia.
Oleh karena itu, Muzani menegaskan, Rapimnas Gerindra beberapa waktu lalu telah memutuskan bahwa calon presiden dari Partai Gerindra hanya tunggal yaitu Prabowo Subianto. Jika ada orang yang mengklaim sebagai capres dari Gerindra, sebut dia, itu suatu hal yang ilegal.
"Itu adalah keputusan yang sudah disepakati seluruh komponen Partai Gerindra di seluruh Indonesia. Karena itu jika ada orang yang mengaku jadi capres dari Gerindra jelas itu ilegal," jelas Muzani.