Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Soesatyo, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Senin (15/7). Dalam pertemuan tersebut Jokowi tak lupa berpesan kepada pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengenai Partai Golkar.
“Presiden berpesan Golkar harus dijaga. Jangan lagi ada partai-partai baru dari Golkar. Cukuplah anak-anak yang kemarin sudah lahir, jangan lahir lagi. Jaga kekompakan, perkuat Partai Golkar, rangkul semua kekuatan yang ada,” kata Bamsoet menirukan pesan Presiden Jokowi di Isatana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/7).
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar itu, mengatakan Presiden Jokowi juga meminta agar Partai Golkar dapat kembali menjadi partai yang menaungi para purnawirawan TNI dan Polri. Pasalnya, partai berlambang pohon beringin itu dahulu didirikan oleh TNI dan Polri.
“Golkar harus menjadi rumah besar kembali untuk purnawirawan TNI karena dahulu didirikan oleh TNI/Polri saat Sekretariat Bersama Partai Golkar. Kekuatan-kekuatan itu harus dirangkul kembali, ada organisasi-organisasi Golkar alim ulama, misalnya satkar ulama, MDI, Alhidayah harus dirangkul kembali," ujar Bamsoet.
Selain membahas dinamika Partai Golkar, kata Bamsoet, dirinya dan Presiden Jokowi juga berbincang santai membahas masalah kebangsaan ke depan, terutama mengenai kedewanan. Salah satunya soal beberapa undang-undang yang belum rampung pembahasannya.
Menurut Bamsoet, beberapa undang-undang yang sempat didiskusikan dan perlu percepatan pembahasannya yakni Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan UU Pemasyarakatan. Ini menjadi perbincangan mengingat masa kerja DPR periode 2014 sampai 2019 tinggal beberapa bulan lagi.
“Karena itu, perlu kerja sama dengan pemerintah untuk menyelesaikan undang-undang tersebut,” kata Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet membantah jika pertemuannya dengan Presiden Jokowi mengindikasikan bahwa dirinya mendapat restu dari orang nomor satu Indonesia untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar di Munas Golkar yang digelar pada Desember 2019.
Beberapa waktu terakhir, nama Bambang Soesatyo mencuat dalam perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar setelah mendapat dukungan dari sejumlah Ketua DPD Partai Golkar. Bambang mengaku siap bersaing dengan petahana, Airlangga Hartarto.
Dia mengaku keputusannya tersebut mendapat sambutan dan dukungan dari sejumlah kader di daerah. Kader Golkar Maluku Utara dan Kabupaten Riau disebutnya telah menyatakan dukungan kepadanya. Karena itu, Bamsoet semakin yakin bahwa ada harapan untuk menjadi pimpinan Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.