PSI punya kartu sakti untuk biaya operasional partai

Di tengah mencuatnya isu mahar politik, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meluncurkan program penggalangan dana publik bertajuk “Donasi Solidaritas”. Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie mengungkapkan, ide penggalangan dana itu untuk mendorong perbaikan iklim berpolitik di Tanah Air.

Mantan presenter berita itu menambahkan, selama ini partai politik hidup dari uang satu atau beberapa orang saja. Kondisi ini membuat partai tidak independen, hanya melayani kepentingan penyandang dananya.

“Agar independen, hanya memperjuangkan kepentingan rakyat dan tidak punya beban mental untuk balas budi ke seseorang, partai harus didanai oleh publik,” terang Grace seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/1).

Sementara Ketua DPP PSI, Tsamara Amany memaparkan, pihaknya membuat sebuah kartu keanggotaan. Selanjutnya, masing-masing anggota wajib mendonasikan minimal Rp 25.000 per tahun.

“Kami akan membuat ‘kartu sakti’ yang bisa dibeli ketika PSI mengadakan event-event penggalangan dana dan juga bisa dibeli secara online lewat situs resmi PSI,” papar Tsamara kepada Alinea.

Tsamara menyebut PSI sebelumnya sudah lama melakukan penggalangan dana dengan cara tradisional dan saat ini PSI akan membuatnya menjadi formal. Mahasiswi Universitas Paramadina itu memastikan, para donatur PSI akan memiliki hak politik untuk menentukan arah kebijakan partai dan uang donasi ini digunakan untuk operasional partai.

“Biaya kampanye, dan lain-lain. Semuanya nanti akan dibuka digunakan untuk apa saja, sebagai bentuk pertanggung jawaban,” tandasnya.