Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan mimpinya bertemu Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. Dalam mimpi SBY itu, ketiganya kemudian bertemu Presiden ke-8 RI dan melakukan perjalanan dalam satu kereta. Politik simbol terus bergulir. Akan kemana arahnya?
Mimpi SBY cukup menarik karena sudah rahasia umum, SBY yang merupakan Ketua Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan Ketua Umum PDIP Megawati karena rivalitas di Pilpres 2004. Pasalnya Megati merasa dikhianati mantan bawahannya itu yang menantangnya dalam kontestasi Pilpres 2004. Apalagi, SBY yang sebelumnya adalah Menko Polkam kemudian keluar sebagai pemenang.
Setelah peristiwa itu, kedua partai yaitu Partai Demokrat dan PDIP kerap berhadap-hadapan dalam pentas politik Tanah Air. Sebab keduanya adalah sosok kunci di masing-masing partai.
Namun, belakangan Demokrat dan PDIP berusaha mencairkan hubungan di tengah kegamangan Demokrat menuju Pilpres 2024. Demokrat meski sudah mendeklarasikan dukungan untuk Anies sebagai capres 2024, namun tidak happy karena Anies tidak juga menentukan siapa cawapres yang akan mendampinginya. Dengan kata lain, Demokrat yang berambisi mengusung ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres, mulai memasang posisi tawar. Ambil AHY, atau Anies akan ditinggalkan.
Terlebih lagi PDIP, muncul dengan pernyataan bahwa AHY adalah salah satu kandidat yang bisa diusung untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Sinyal penjajakan kompromi politik itu semakin menguat dengan pertemuan yang digelar antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan AHY pada Minggu (18/6).
Masih hangat pertemuan itu dibicarakan, SBY muncul dengan pengakuannya tentang mimpinya yang ia ceritakan di Twitter, Senin (19/6). Puan Maharani pun memaknainya sebagai pertanda yang baik untuk PDIP dan Demokrat menyusun langkah bersama-sama untuk membangun bangsa dan negara.
"Ya mungkin itu menjadi satu pertanda bagaimana membangun bangsa dan negara itu harus dilakukan bersama-sama, guyub, adem ayem, tanpa kemudian merasa yang satu tidak diperhatikan atau yang satu diperhatikan," kata Puan di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Puan berharap bahwa situasi ini akan membawa kesejukan di antara pemimpin-pemimpin senior, sehingga ia sebagai politikus muda pun merasa lebih nyaman.
"Ya sebagai senior-senior bangsa yang sudah punya pengalaman sangat teruji, saya tentu saja juga berharap situasi adem ayem yang dibangun oleh semua pemimpin yang pernah berjasa kepada bangsa dan negara itu bisa ditunjukan kepada rakyat Indonesia. Jadi kita yang muda muda juga ngerasanya ayem," katanya.
Perseteruan psikologis SBY dan Megawati meski sudah berlangsung sekitar 10 tahun, bukan tidak mungkin bisa diakhiri. Keduanya diharapkan sama-sama membuka jalan untuk menjalin komunikasi.
"Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa. Semuanya pasti masih ada harapan dan kita ya tentu saja berharap pada waktunya nanti semuanya bisa berkumpul guyub," ujar Puan menanggapi peluang diadakannya pertemuan Megawati dan SBY.
Mimpi SBY
SBY menceritakan mimpinya di Twitter @SBYudhoyono pada Senin (19/6). Ia bertemu dengan Jokowi, Megawati dan Presiden ke-8 RI.
"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," cuit SBY.
"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," lanjutnya.
Mereka pun naik kereta api dan menyapa rakyat yang dijumpai di perjalanan. Namun, ketiganya kemudian berpisah ke tempat tujuan masing-masing setelah kereta tiba di Solo.
"Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," kata SBY.
"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," kisah SBY.