Ketua DPR Puan Maharani mendorong pemerintah untuk terus melakukan langkah nyata dalam membantu Palestina. Menurutnya, Indonesia bisa mendesak agar Dewan Keamanan PBB untuk dapat mengambil langkah menghentikan seluruh kekerasan dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi Palestina.
Puan menegaskan, semangat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika atau Konferensi Bandung pada 67 tahun silam masih relevan sampai saat ini, khususnya dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
"Memperjuangkan kemerdekaan Palestina adalah janji Indonesia sejak menggelar Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung pada 1955,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/4).
Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, berbagai negara di Asia dan Afrika berkumpul untuk menjalin kerjasama dan melawan kolonialisme di Bandung pada April 1995 lalu. Dari 29 negara yang hadir saat itu, hanya Palestina yang belum merdeka.
Saat itu, Indonesia dan negara lain pun sepakat menyuarakan dukungannya bagi Palestina agar bisa terlepas dari penindasan Israel dan menjadi negara merdeka.
Namun, setengah abad lebih berlalu, cita-cita itu sampai saat ini belum tercapai. Rakyat Palestina belum merdeka, masih harus hidup tertindas di bawah pasukan Israel.
"Oleh karena itu, pembebasan Palestina dari penindasan Israel selamanya tetap menjadi utang untuk dilunasi Indonesia dan negara-negara peserta KAA lainnya yang pernah berikrar di Bandung," ujar Puan.
Puan menegaskan, kemerdekaan adalah hak setiap bangsa di dunia. Di era modern seperti sekarang ini, ia menilai harusnya tak ada lagi bangsa yang hidupnya masih dijajah oleh bangsa lain.
"Seperti perdamaian, kemerdekaan pun tidak dapat dibagi-bagi. Tidaklah ada hal yang dapat dinamakan setengah merdeka, seperti juga tak ada hal yang dapat disebut setengah hidup," pungkas Puan sembari mengutip pidato Presiden Soekarno di Konferensi Asia-Afrika, 67 tahun silam.