Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir, memuji pidato Presiden Jokowi dalam Opening Plenary Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua Bali, hari ini, Jumat (12/10).
Menurut Erick, pidato Presiden yang disampaikan di hadapan para pimpinan pemerintahan, pimpinan IMF dan World Bank, kepala Bank Sentral, dan Menteri Keuangan dari berbagai belahan dunia, bagus dan lugas. Tidak heran, kata dia, jika pidato Jokowi mendapatkan pujian dan tepuk tangan.
"Presiden Jokowi menunjukan kelasnya sebagai pemimpin dunia," katanya dalam siaran persnya, Jumat (12/10).
Dalam pidatonya, calon presiden nomor urut 01 itu menganalogikan situasi dunia saat ini, sama seperti cerita "Game of Thrones".
Game of Thrones merupakan sebuah serial televisi drama fantasi Amerika. Dalam kisah Game of Thrones, 7 Kingdoms memperebutkan Iron of Throne, yang melibatkan beberapa Elite Families.
Kemudian, ketika puncak keributan terjadi, ancaman besar yang tidak pernah diperhitungkan muncul dari Evil Winter, yang ingin merusak dan menyelimuti dunia dengan es dan kehancuran.
"Dengan analogi ini, Presiden Jokowi menyampaikan pesan moral kepada seluruh pemimpin dunia, bahwa kekuatan bersama itu penting untuk menghadapi ancaman global yang sedang meningkat pesat. Mulai dari perubahan iklim, sampah plastik, sampai ancaman global dan sebagainya," jelas bos Mahaka Group itu.
Dia pun menceritakan, dalam menghadapi ancaman global itu, Presiden Jokowi pun bertanya kepada hadirin. "“Apakah saat ini tepat untuk rivalitas dan kompetisi?. Ataukah sebaliknya, saat yang tepat untuk bekerjasama dan kolaborasi?”," sebutnya
Kata Erick, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa tahun depan akan menjadi Game of Thrones sesi terakhir. Hasilnya bisa ditebak, yang menang akan babak belur, yang kalah juga akan tambah sengsara.
"Pesan moralnya adalah konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan, bukan hanya yang kalah, tapi juga yang menang," katanya.
Erick melanjutkan, pesan moral yang disampaikan Presiden RI sangat tepat dan mewakili aspirasi dunia. Sebab, saat ini dunia sedang berhadapan dengan dua pilihan.
"Lanjutkan rivalry atau mulai collaborate dalam menghadapi tantangan besar dunia," ucap Erick.