close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Ketua DPR dari Partai Nasdem Rachmat Gobel. Foto: dpr.go.id.
icon caption
Wakil Ketua DPR dari Partai Nasdem Rachmat Gobel. Foto: dpr.go.id.
Politik
Kamis, 29 Desember 2022 12:49

Rachmat Gobel harap masyarakat bukan komoditas politik belaka

Rahmat Gobel minta rakyat tak hanya dimanfaatkan jelang pemilu.
swipe

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengatakan, masyarakat dan kontistuen bukanlah komoditas politik yang hanya dimanfaatkan saat pemilihan umum (pemilu). Menurutnya, anggota dewan harus menunaikan sumpah jabatan, yaitu memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Politikus NasDem itu menyebut, setiap masa reses persidangan DPR, wakil rakyat memiliki kewajiban untuk menemui konstituennya selama sepekan. 
 
"Jangan cuma dimanfaatkan saat pemilu. Jangan jadikan rakyat komoditas politik," ujar Gobel kepada wartawan, Kamis (29/12).

Pada masa reses kali ini, Gobel mengambil kegiatan bakti sosial. Ia menyediakan layanan kesehatan di tengah belum tuntasnya pandemi Covid-19. Selain itu, ia membagikan biskuit dan susu untuk balita dan ibu-ibu hamil maupun menyusui untuk mencegah stunting yang masih menjadi masalah di Indonesia. 
 
Gobel  juga membagikan rompi pelampung untuk nelayan karena sering terjadi musibah nelayan tenggelam diterjang ombak maupun badai, serta jaket anti air kepada pengemudi bentor, becak-motor.

Berbagai kegiatan tersebut dilakukan di Desa Moodulio, Kecamatan Bone, dan Desa Bilungala, Kecamatan Bonepantai, Provinsi Gorontalo. Dua kawasan itu sudah dekat dengan perbatasan Gorontalo dan Sulawesi Utara.
 
Gobel yakin seluruh anggota DPR berusaha sebaik-baiknya untuk menunaikan tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat. Hal itu, katanya, karena rakyat telah memberikan kehormatan kepada wakil rakyat dengan memilih mereka untuk duduk di parlemen. 
 
"Karena itu sebagai wakil rakyat harus memberikan kehormatan yang sama kepada rakyat yang memilihnya. Bukan melakukan serangan fajar saat pemilu. Itu namanya mengkhianati dan merendahkan harga diri rakyat sebagai manusia, karena mereka lahir dalam kondisi mulia dan dimuliakan. Bagi umat Islam, saat lahir bayi diazankan di telinga kanan dan diqomatkan di telinga kiri. Bagi orang Kristen, mereka disucikan di gereja," tuturnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan