close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi akhirnya berlabuh ke Partai Golkar. / (Foto: Robi Ardianto/Alinea.id)
icon caption
Mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi akhirnya berlabuh ke Partai Golkar. / (Foto: Robi Ardianto/Alinea.id)
Politik
Jumat, 21 Desember 2018 02:15

Rahasia di balik berlabuhnya TGB ke Partai Golkar

Mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi akhirnya berlabuh ke Partai Golkar. Rahasianya?
swipe

Mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi akhirnya berlabuh ke Partai Golkar. Apa rahasianya?

TGB yang sempat disebut-sebut bergabung ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu, kini langsung menjabat dua posisi sekaligus di Golkar. TGB langsung didaulat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Presiden sekaligus Ketua DPP Bidang Keumatan Partai Golkar.

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjelaskan pengalaman dan jam terbang TGB yang menjadi pertimbangan Partai Golkar mempercayakan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai Wakil Ketua Bappilu. 

"Golkar menghargai track record Pak TGB. Pak TGB adalah tokoh yang sudah matang. Sehingga dengan Golkar bisa langsung tancap gas tidak perlu penyesuaian," tegasnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (20/12) malam. 

Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Kerja itu membongkar alasan bergabungnya TGB. Menurutnya, Airlangga telah memiliki chemistry dengan TGB sejak lama. 

Kebetulan, kata dia, menjelang akhir tahun adanya silaturahmi Partai Golkar dan menjadi saat yang tepat untuk mengumumkan kebersamaan TGB. Dia yakin, dengan adanya energi baru dari TGB, target 110 kursi atau 18% di DPR RI bisa tercapai.

Sementara itu, TGB Zainul Majdi mengatakan dia bersyukur bisa bergabung dengan Partai Golkar. 

"Di manapun berada sebagai seorang muslim, saya maknakai sebagai dakwah dan sebagai seorang anak bangsa agar bisa memberi kontribusi untuk Indonesia," jelasnya. 

Dia beralasan dia menjatuhkan pilihannya ke Golkar karena memang telah lama melakukan komunikasi dengan partai warisan Orde Baru itu. Dia juga beralasan, Partai Golkar sebagai partai tengah yang kokoh.

Bohemian Rhapsody

Sementara itu, Airlangga Hartarto menyamakan setahun kepemimpinannya di Partai Golkar seperti lagu Bohemian Rhapsody yang dilantunkan oleh Grup Band asal Inggris Queen.

"Di mana nuansa mellow, rock, pop, bahagia ada semua di lagu tersebut, sehingga selama satu tahun itu banyak hal yang saya hadapi dan itu tidak mudah," kata Airlangga didepan keluarga besar Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa. 

"Ada tawa dalam kerja, ada bahagia dalam lelah, ada senyum dalam haru. Namun, semuanya membentuk sebuah Rhapsody yang indah dan penuh makna," lanjutnya. 

Dia menceritakan, setahun yang lalu, saat Golkar sedang dilanda prahara, dia dipilih sebagai nakhoda baru di partai berlambang pohon beringin itu. Diapun mengakui, dua tahun terakhir menjadi periode yang tidak mudah bagi Golkar. 

"Badai dan prahara menerpa, seperti puting beliung yang dahsyat. Kalau badai semacam itu melanda partai lainnya, mungkin mereka akan tumbang, patah, dan barangkali hanya akan tersisa menjadi partai nol koma," tegasnya. 

Akan tetapi Airlangga bersyukur lantaran Golar adalah partai yang memiliki akar yang kuat. Sehingga, Golkar masih tangguh hingga saat ini.

Apalagi, Golkar bukanlah partai yang mudah jatuh dan patah di tengah badai. Kader-kader Partai Golkar hingga kini terus bertahan.

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan