Wacana presiden tiga periode yang mencuat ke tengah publik terus memantik polemik. Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) pun menyatakan sikap menolak wacana tersebut karena merupakan preseden buruk bagi demokrasi.
"Kami tak ingin mencederai konstitusi, yang juga akan menjadi preseden buruk bagi perjalanan demokrasi Indonesia dan semangat reformasi. Tugas kami sebagai relawan Jokowi adalah mengingatkan bahwa wacana itu bukanlah langkah yang baik," kata Koordinator Nasional KAPT Bambang J. Pramono di acara Rakernas KAPT, di Wisma DPR RI, Cisarua, Bogor, Minggu (28/8).
Menurut Bambang Jokowi juga sudah beberapa kali menolak wacana tiga periode karena menduga ada tiga motif di belakangnya.
"Bahkan sejak Desember 2019 Pak Jokowi menengarai wacana tersebut mengandung 3 motif, yakni ingin menampar mukanya, mencari muka, ataupun ingin menjerumuskannya," lanjut Bambang.
Menurutnya, KAPT sangat mendukung sikap Presiden Jokowi yang lugas menyatakan akan taat pada konstitusi, yang hingga saat ini tidak memberi opsi tiga periode.
"Dan yang terpenting, kami akan tetap mengawal Presiden Jokowi di sisa masa pemerintahannya agar soft landing," pungkas Bambang.
Selain menyikapi isu tersebut, Rakernas KAPT yang digelar 26-28 Agustus 2022 itu juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi internal maupun eksternal.
Bambang menyatakan hasil rekomendasi tersebut nantinya akan segera diimplementasikan, baik di pusat maupun daerah-daerah perwakilan KAPT.
"Isu-isu strategis seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi, ketahanan ekonomi, serta pemberdayaan masyarakat telah kami rumuskan menjadi rekomendasi yang akan dijabarkan ke dalam berbagai program. Kami harapkan akan menjadi roadmap bagi pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," papar Bambang.
Rakernas KAPT sendiri dihadiri hampir 200 peserta dari pengurus Dewan Perwakilan Nasional (DPN) dan perwakilan korwil KAPT sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam Rakernas itu, KAPT juga menyikapi kondisi kekinian bangsa terutama di bidang politik. KAPT memandang 2 tahun mendatang merupakan tahun-tahun yang perlu disikapi dengan langkah-langkah strategis maupun taktis.
"Kami menyadari tahun-tahun ke depan penuh dengan dinamika politik. Tahun depan akan berlangsung Pileg dan Pilpres. KAPT akan terlibat aktif di sana. Kami tak ingin hanya jadi penonton. Kami akan ambil peran," tegas Bambang.
"Misalnya dengan mendorong kader-kader terbaik kami untuk maju dalam Pileg, baik di daerah maupun pusat. Peran mereka akan makin mendekatkan kami dengan rakyat, sehingga program-program yang telah digagas dalam Rakernas akan lebih mudah diimplementasikan," lanjut Bambang.
Bambang mengatakan KAPT juga akan terus menggalang persatuan nasional untuk menghindari menajamnya fraksional di masyarakat akibat kontestasi politik yang lebih mengedepankan politik identitas sempit.
"Dialog dan jembatan komunikasi semua komponen anak bangsa perlu diperkuat, KAPT akan mengintensifkan safari ke berbagai komunitas dan tokoh bangsa," kata Bambang.
Terkait Pilpres, Bambang menyampaikan KAPT belum ingin menyebut nama.
"Soal capres kami tak ingin terburu-buru. Kami hormati domain partai politik. Namun kami telah punya figur yang mumpuni di kantong kami. Pada saatnya nanti akan kami umumkan. Seorang tokoh yang mempunyai nilai-nilai kebangsaan, mampu merekatkan persatuan Indonesia, dan dapat menjalankan agenda-agenda kerakyatan, serta melanjutkan program kerakyatan yang telah dijalankan Presiden Jokowi," kata Bambang.