close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyampaikan pidato politik disela-sela peluncuran Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) dan Pembukaan pendaftaran Calon Legislatif PPP 2019./Antara Foto
icon caption
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyampaikan pidato politik disela-sela peluncuran Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) dan Pembukaan pendaftaran Calon Legislatif PPP 2019./Antara Foto
Politik
Sabtu, 17 Maret 2018 17:54

Romahurmuziy: poros ketiga mustahil terjadi

Calon presiden atau capres paling tidak harus memiliki tiga modal, yakni politik, sosial, dan finansial.
swipe

Upaya membentuk poros ketiga dalam pemilihan presiden tahun 2019 kembali diragukan terjadi. Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy menilai secara realitas politik sulit untuk memunculkan calon presiden (capres) alternatif untuk Pemilihan Presiden 2019.

Menurut Rommy, sapaan akrabnya untuk menjadi capres paling tidak harus memiliki tiga modal, yakni politik, sosial, dan finansial. Modal politik, kata dia, setidaknya capres harus memenuhi syarat 20% dari total kursi DPR atau 112 kursi.

Modal sosial, lanjut dia, seorang capres harus memiliki rekam jejak yang baik dan elektabilitas yang tinggi yang cukup untuk memenangi pertarungan. Sementara modal finansial jelas diperlukan karena untuk menjadi capres jelas memerlukan biaya politik yang besar.

Menurut Rommy, sampai saat ini tidak ada yang punya modal cukup untuk dipertandingkan. Sehingga katanya, untuk apa bersusah payah menginisiasi sebuah rekayasa yang secara politik yang hitungannya tidak mungkin. 

Oleh karena itu, Rommy yang juga disebut-sebut sebagai calon wakil presiden ini, meyakini Pilpres 2019 merupakan pertarungan ulang Jokowi Prabowo dengan komposisi partai pengusung yang mungkin berbeda dari pilpres sebelumnya. Maka, ia menegaskan bahwa sejumlah pertemuan elit partai untuk membentuk poros ketiga kecil kemungkinan terwujud.

"Dalam politik kita boleh punya idealisme, tapi ketika bertarung di lapangan kita lihat realitas," katanya usai menjadi pembicara seminar dalam rangka HUT Ke-51 Universitas Hasyim Asyari di Jombang, Jawa Timur, Sabtu seperti dikutip Antara.
 

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan