Mantan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyebut ada empat kepala daerah dari Demokrat berbalik mendukung Jokowi-Maruf Amin.
Dia menyebut, Gubernur Papua yang berasal dari Partai Demokrat Lukas Enembe, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi (TGB), Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau yang akrab dikenal dengan Pakde Karwo.
"Lukas waktu dulu (2014), dia tim sukses Pak Prabowo dan Hatta Rajasa, begitu juga TGB. Kami (Demokrat) kalah waktu itu di NTB, tetapi feeling kami (tim pendukung Jokowi - Maruf Amin) akan menang," tegasnya di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (29/8).
Begitupun, di Papua dengan bergabungnya Lukas, maka dia meyakini akan juga memenangkan suara Jokowi-Maruf Amin di Papua. Ruhut mengklaim, baik Lukas, Pakde Karwo telah berkomunikasi dengannya perihal dukungan kepada pasangan Jokowi-Maruf.
"Sudah semua telah berkomunikasi dengan saya, Lukas dan Pakde Karwo. Karena Pakde Karwo memiliki rekam jejak sama dengan saya. Kami dulu sama-sama di Golkar, kemudian dia dengan saya bergabung di Demokrat," cerita Ruhut.
Begitu pun, Deddy Mizwar yang juga sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat. Pria yang akrab disapa Demiz itu telah bertemu dengan Ruhut dan Luhut Binsar Pandjaitan setelah pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi kalah oleh pasangan Ridwan Kamil - Uu dalam Pilkada Jawa Barat.
"Setelah dia (2DM) dinyatakan kalah. Dia (Demiz) sudah datang kok dan mengatakan akan ikut memenangkan Jokowi-Maruf Amin," katanya.
SBY tak angkat telpon
Kepada mantan aktor sinetron "Gerhana" Ruhut Sitompul atau yang akrab disapa Poltak, Tuan Guru Bajang bercerita bahwa dirinya telah mencoba menghubungi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk pamit, namun saat dihubungi tidak kunjung di angkat.
Saat mendengarkan jawaban orang nomor satu di Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut Ruhut mengaku terkejut.
"Bang, saya (TGB) sudah sebulan mau pamit, SBY tidak mau mengangkat telepon. Orang-orang yang saya anggap seperti abang di Demokrat saya hubungi tidak mau (angkat telepon)," ceritanya.
Ruhut menceritakan, awal dirinya pamit justru dia bisa menemui SBY, karena langkah yang akan diberikan dirinya sebagai orang dekat SBY tidak terbaca, bahwa dia akan hengkang dari partai mercy tersebut dan berbalik mendukung Jokowi.
"Mungkin sudah kebaca langkah kamu (TGB)," katanya.