Mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi kediaman Prabowo Subianto di Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (30/7). Kedua politisi tersebut sedianya akan bertemu pada Minggu (29/7) malam. Namun, karena kesibukan memimpin agenda partai masing-masing keduanya urung bertemu dan baru bertemu pagi ini.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam lebih tersebut, Prabowo dan SBY mengakui mereka membahas beberapa hal secara intensif.
"Ada kehendak dari kedua belah pihak untuk menjalin sinergi, kerja sama yang erat membantu negara yang sedang menghadapi kesulitan," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, pihaknya dan SBY sepakat melakukan kerja sama politik yang terwujud dalam koalisi. "Kami juga mengajak partai lain untuk memberi harapan bagi rakyat," tutur mantan Kopassus tersebut.
"Mengenai calon wakil presiden, sekali lagi SBY tidak menuntut suatu nama tertentu. SBY menyampaikan berkali-kali pada saya, menyerahkan pada saya sepenuhnya siapa yang akan mendampingi saya seandainya nanti saya menjadi calon presiden dalam koalisi ini," imbuh Prabowo.
Prabowo dan SBY sepakat dalam sepuluh hari ke depan akan mencermati dan bertemu lebih intensif. Prabowo mengatakan SBY berpesan pada dirinya jika ia harus mengutamakan rakyat dalam koalisi ini.
"Pak SBY berpesan pada saya, kalau mas Bowo diberi mandat, Mas Bowo harus fokus, kepentingannya untuk rakyat Indonesia. Kami punya DNA yang sama sebagai mantan TNI, kami akan berpegang teguh pada kepentingan rakyat," tutur Prabowo.
Sementara SBY sebagai pemimpin partai Demokrat menyatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya keputusan koalisi pada Prabowo. "Pak Prabowo akan mengambil keputusan nanti siapa yang menjadi running mate-nya," kata SBY.
"Kami datang dengan satu pengertian, Pak Prabowo adalah calon presiden kita," ucap SBY.
SBY sendiri memilih berkoalisi dengan Prabowo karena menurutnya mereka memiliki kesamaan visi untuk menyejahterakan rakyat. "Saya tidak suka beretorika, saya tidak suka berjanji, pembicaraan kami berdua tadi betul-betul dengan jernih, jujur, terbuka, melakukan identifikasi apa saja yang dihadapi rakyat, terutama golongan tidak mampu, golongan miskin yang jumlahnya mencapai hampir 100 juta orang," jelas SBY.
SBY mengakui dirinya sering sekali bertemu dengan rakyat. Kami mendengar grass root, oleh karena itu visi dan misi pak Prabowo berlandaskan itu semua," terangnya.
Prabowo sendiri masih enggan menanggapi siapa calon wakil presidennya ketika ditanyai oleh wartawan. "Begini ya, belum tertulis hitam di atas putih, bisa saja dinamika kehendak Tuhan terjadi. Mungkin hanya orang kurang cerdas yang bertanya-tanya (soal cawapres). Yang kita bicarakan tadi jauh ke depan," jelas Prabowo.