Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan tidak bertemu dengan Prabowo Subianto dalam pertemuan Majelis Tinggi Partai Demokrat malam ini.
Partai Demokrat tengah menggelar Pertemuan Majelis Tinggi di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kawasan Megakuningan, Jakarta, Senin malam (9/7).
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ferry Juliantono memastikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto belum akan bertemu Ketum Demokrat SBY, Senin malam hari ini.
"Tidak benar (info pertemuan SBY-Prabowo Senin malam)," ujar Ferry saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (9/7).
Ferry tidak menyebut kapan dua pimpinan partai itu akan berjumpa membahas peluang koalisi. Sebelumnya Ferry hanya menyebut pertemuan akan dilaksanakan pekan ini.
Isu pertemuan SBY-Prabowo mencuat seiring pertemuan Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman SBY. Dalam pertemuan Majelis Tinggi Demokrat itu, Wakil Ketua Umum Syarief Hasan menyampaikan kepada SBY hasil komunikasinya dengan Prabowo akhir pekan lalu.
Menurut Syarief Hasan, Prabowo menyatakan siap berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono dalam Pilpres 2019.
Sementara itu, Anggota Majelis Tinggi Max Sopacua yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat mengatakan, pertemuan yang dilakukan Majelis Tinggi Partai Demokrat merupakan konsolidasi awal. Pertemuan itu belum membahas bakal calon presiden dan wakil presiden.
Dia menyebut, pertemuan yang dilakukan oleh para petinggi Partai Demokrat itu juga membahas arah koalisi dengan Calon Presiden Prabowo Subianto maupun Joko Widodo. Namun, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum menjadi pertimbangan dalam rapat tersebut.
"Belum sampai ke situ. Ini baru rapat pertama. Kami masih melihat peluang-peluang mana yang harus kami ambil," katanya seusai melakukan rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman SBY, Jakarta Selatan, Senin (9/7).
Lebih lanjut Max menyatakan, saat ini semua pihak sedang bekerja keras agar mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan. Demokrat berhati-hati dalam membuat keputusan lantaran pada (4/8) mendatang sudah mulai pendaftaran untuk Capres dan Cawapres.
"Kami masih pertama kali rapat, masih ada hal hal yang akan di bicarakan pada rapat berikutnya yang khusus dihadiri oleh majelis tinggi," tuturnya.
Nantinya, kata dia, hasil final dari pertemuan tersebut akan diumumkan oleh SBY selaku pimpinan tertinggi partai.
Mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Kabinet Indonesia Bersatu II Syariefuddin Hasan mengatakan hal serupa. Pada pertemuan majelis tinggi kali ini, pihaknya baru membahas hal-hal secara umum.
"Kira-kira Capres dan Cawapres seperti apa yang akan kami dukung baru sekedar itu," kata Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat yang akrab disebut Syarief Hasan tersebut.
Dia menjelaskan, kriteria bagi Demokrat terhadap sosok Capres maupun Cawapres antara lain yang mampu membawa bangsa ini agar lebih baik kedepannya.
Menurut dia, tidak mungkin pembahasan yang dilakukan hanya setengah hari langsung selesai. Sebab, kata dia, masih ada tahapan yang akan dilewati oleh partainya.
Terlebih, ucapnya, pembahasan calon presiden atau wakil presiden merupakan sesuatu yang sangat prioritas dan penting. Sehingga, tidak mungkin diputuskan dalam waktu singkat.
Dia menyebutkan, komunikasi dengan pihak lain seperti PDI Perjuangan tetap terus dilakukan. Sebab, pada prinsipnya komunikasi harus tetap dijaga dan dipelihara.
"Tentunya komunikasi dalam politik kan hukumnya wajib, apalagi kalau mereka juga mau berkomunikasi dengan kami dan tentunya kita harus sama-sama saling berkomunikasi lah," kata suami Inggrid Kansil tersebut.
Hingga saat ini, sambungnya, arah koalisi partai berlambang mercy tersebut masih cair. Masih berpeluang masuk kepada kubu manapun. Hanya saja, dalam pertemuan dengan majelis tinggi belum sampai dibahas opsi poros ketiga.
Sumber: Antara