close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden ke-6 Republik Indonesia itu mengaku, sebagai veteran presiden dan berpengalaman dua kali sebagai pemenang Pilpres, dia akan mengubah keadaan peta politik pada Pilpres 2019. / (Foto: Robi Ardianto/Alinea.id)
icon caption
Presiden ke-6 Republik Indonesia itu mengaku, sebagai veteran presiden dan berpengalaman dua kali sebagai pemenang Pilpres, dia akan mengubah keadaan peta politik pada Pilpres 2019. / (Foto: Robi Ardianto/Alinea.id)
Politik
Selasa, 10 Juli 2018 22:45

SBY siap ubah peta politik

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap mengubah peta politik Pemilu presiden 2019. Caranya?
swipe

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap mengubah peta politik Pemilu presiden 2019 setelah Joko Widodo dan Prabowo Subianto mengumumkan calon wakil presiden.

Presiden ke-6 Republik Indonesia itu mengaku, sebagai veteran presiden dan berpengalaman dua kali sebagai pemenang Pilpres, dia akan mengubah keadaan peta politik pada Pilpres 2019.

"Saat Jokowi dan Prabowo mengumunakan siapa Cawapresnya nanti, itu akan menjadi game changer (mengubah peta politik)," kata SBY seusai menerima kunjungan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta, Selasa (10/7).

Dia menjelaskan, pada Senin (9/7), Majelis Tinggi Partai Demokrat melakukan melakukan sidang pertama guna membahas Capres dan Cawapres yang akan di usung oleh partai yang dipimpunnya itu dalam waktu dekat.

"Berlanjut hari ini adalah pertemuan dengan para pimpinan Partai Demokrat daerah pada tingkat provinsi dan sejumlah kegiatan lainnya," jelasnya.

Hanya saja, SBY enggan menjelaskan secara rinci hasil pertemuan petinggi partai berlambang bintang mercy tersebut. 

"Sebentar lagi akan saya jelaskan, tapi tidak di tempat ini. Kami membahas dengan sangat serius kemarin," tuturnya.

SBY menegaskan, proses pendaftaran calon presiden dan wakil presiden yang hanya tinggal 30 hari, membuat Partai Demokrat terus bekerja secara sistemik, transparan dan akuntabel. 

"Transparan dalam arti kami bisa menjelaskan kepada seluruh kader Demokrat di seluruh Indonesia, bagaimana majelis tinggi partai akhirnya menetapkan pilihannya, baik Capres maupun Cawapres yang akan kami usung kelak," jelas suami Ani Yudhoyono tersebut. 

SBY melanjutkan, dirinya juga menjaring aspirasi dari seluruh pimpinan cabang dan pusat Partai Demokrat. Tak lupa, kata dia, masukan dari anggota parlemen Partai Demokrat terkait Capres dan Cawapres yang bakal diusung.

"Ini juga penting, meskipun ada elemen lain tentu ada prinsip-prinsip dasar yang dipilih oleh Partai Demokrat," jelasnya. 

Terlebih lagi, Demokrat juga akan melihat kesediaan para Capres untuk memenuhi harapan dan keinginan rakyat.

"Jadi, mudah-mudahan bisa segera kami putuskan nanti. Teman-teman wartawan juga tau, politik saat ini masih sangat cair dan sangat dinamis," katanya. 

Pria asal Pacitan itu mengatakan, semua opsi sangat mungkin terjadi untuk dilakukan oleh Demokrat. Terutama koalisi dengan Jokowi, Prabowo, maupun opsi lainnya.

"Ada kemungkinan dengan ketiga opsi tersebut dan sekarang sedang kami matangkan," tegas SBY.

Hingga kini, SBY juga masih bertanya dan menunggu siapakah pilihan Cawapres baik dari Jokowi maupun Prabowo, atau kalau ada opsi calon lain yang ingin diusung Parpol.

Menurut dia, politik sangat dinamis. Bahkan, pada 9-10 Agustus itu merupakan puncaknya. Saat itu adalah tenggat waktu pendaftaran Capres-Cawapres untuk Pilpres 2019.

Meskipun Jokowi dan Prabowo mengumumkan Cawapresnya pada detik-detik akhir, dia meyakini partai yang di nakhodainya sudah siap dalam memetakan hal tersebut. 

Terlebih lagi, sambungnya, Demokrat telah memikirkan sejumlah opsi. "Insya Allah pada tanggal 9 atau 10 Agustus, Demokrat akan bisa menetapkan pilihan yang kami pandang paling tepat," tegasnya.
 

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan