Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai, pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut rakyat hidup lebih baik ketika dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat berlebihan. Said menyebut AHY terkesan asal bicara tanpa data yang akurat.
"Merespons pernyataan ketua umum Partai Demokrat yang membandingkan era Presiden SBY dan era Presiden Jokowi atau saat ini sungguh memilukan karena pernyataan tersebut diumbar tanpa data dan fakta," kata Said kepada wartawan, Rabu, (12/10).
Dia menyarankan, agar AHY tidak mengumbar pernyataan hanya demi mendapat tepuk tangan. Said pun menilai AHY sedang berhalusinasi.
"Saya sarankan sebagai anak muda, apalagi dengan latar pendidikan yang cukup baik, kenapa suka berpikir halu, berbicara tanpa data. Kalau hanya ingin mendapatkan tepuk tangan di depan kadernya ya silakan saja, tetapi akan menepuk air diulang kena muka sendiri bila bicaranya meracau tanpa data," ujarnya.
Menurut Said, setiap pemerintahan pasti memiliki tantangannya masing-masing. Namun dia menyebut pembangunan yang dilakukan antara era pemerintahan pasti berkelanjutan.
"Secara pasti kita katakan bahwa pembangunan adalah proses yang berkelanjutan, setiap pemerintahan memiliki tantangan dan kemampuannya masing-masing," ungkapnya.
Said menjelaskan bahwa Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di masa pemerintah Joko Widodo jauh lebih baik dari warisan era Presiden SBY. Skor IPK Indonesia, kata Said, mencapai 34 pada 2014 dan pada 2021, sebagaimana yang dirilis oleh Transparasi Internasional, mencapai 38.
"Terkait kemajuan infrastruktur, kita nggak perlu membandingkan lagi. Tentu di masa Presiden Jokowi jauh lebih terlihat dan pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Tanah Air. Di masa pemerintahan mana pegunungan tengah Provinsi Papua yang terisolir bisa terbuka akses jalan," ucap dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menilai pernyataan AHY merupakan hal wajar. Menurut Yandri, pernyataan tersebut menandakan AHY berbakti kepada ayahnya, SBY.
"Saya bingung kalau AHY nyerang SBY kan? Jadi kalau dia muji-muji SBY, ya layak dan memang tugas sebagai anak kali ya," ujar Yandri di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/10).
"Jadi, itu biasa saja. Gak perlu diperdebatkan kalo anak muji ayah. Anak berbakti ke orang tua," imbuhnya.
Yandri mengatakan, selain masih wajar sebagai anak, pernyataan AHY juga sah-sah saja sebagai bentuk kritik. Selain itu, kata dia, tidak mungkin AHY menjelek-jelekan kepemimpinan SBY.
"Kalau AHY ngomongin bapaknya, ya masa jelek-jelekin bapaknya? Ya pasti muji bapaknya dong," ungkap Yandri.