close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sebelum konferensi pers tentang pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8)./ Antara Foto
icon caption
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sebelum konferensi pers tentang pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8)./ Antara Foto
Politik
Kamis, 09 Januari 2025 12:40

Siapa pengganti Hasto yang paling tepat di PDI-P?

Andi Wijayanto, Ahmad Basarah, dan Utut Adianto digadang-gadang bakal ditunjuk Megawati sebagai pengganti Hasto.
swipe

Kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan bakal segera kosong setelah Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto tersandung kasus dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 Harun Masiku.

Penyidik KPK sudah dua kali menggeledah kediaman Hasto di Bekasi, Jawa Barat dan di Kebagusan, Jakarta Selatan. Sejumlah saksi diperiksa, termasuk di antaranya eks Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly. Penangkapan Hasto seolah hanya tinggal menunggu waktu. 

Di PDI-P sendiri sudah ada sejumlah nama yang digadang-gadang bakal menggantikan Hasto sejak Juni lalu. Setidaknya ada tiga kandidat yang disebut-sebut bakal ditugasi sebagai pelaksana tugas sekjen atau sekjen definitif penganti Hasto, yakni Utut Adianto, Andi Wijajanto, dan Ahmad Basarah.

Andi ialah mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) yang juga pernah jadi Sekretaris Kabinet (Seskab) pada periode pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Utut saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPR, sedangkan Basarah merupakan salah satu wakil sekjen di PDI-P. 

Guru besar ilmu politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai penentuan pengganti posisi sekjen di PDI-P sangat tergantung pada kebutuhan partai. Semua kandidat berpeluang mendudukki kursi kosong yang ditinggalkan Hasto. 

"Kemudian bagaimana mereka melihat kasus ini (penetapan Hasto sebagai tersangka) sebagai apa. Ancaman partai atau menjadi ajang konsolidasi. Itu menentukan siapa yang paling tepat," kata Muradi kepada Alinea.id, Kamis (9/1).

Jika kepentingan PDIP untuk menyolidkan internal, maka sosok Utut bisa menjadi pilihan. Utut bisa menjadi jembatan kubu Prananda Prabowo dan kubu Puan Maharani di PDI-P yang diisukan berebut takhta sebagai Megawati Soekarnoputri. 

Namun, jika kebutuhannya untuk melawan ancaman dari luar yang ingin mengambil PDI-P, menurut Muradi, maka sosok Andi Widjajanto yang paling tepat. Jelang Kongres PDI-P, isu Jokowi bakal berupaya menguasai PDI-P diembuskan. 

"Karena jejaring dia (Andi) di polisi itu kuat dan di TNI kuat dan di intelijen juga kuat. Kalau Basarah itu, saya lihat, untuk kepentingan regenerasi. Kalau, semisal regenerasi, ya, Basarah karena Basarah jauh lebih muda dibanding Mas Hasto," kata Muradi. 

Muradi menilai cara PDI-P menyikapi kasus dugaan suap yang menyeret Hasto juga turut menentukan apakah Hasto akan digantikan sementara atau permanen. Itu semua tergantung keputusan PDI-P, yakni apakah kasus Hasto dianggap murni kasus hukum atau kriminalisasi dan upaya melemahkan PDI-P.

"Kalau memang kasus ini dilihat sebagai upaya kriminalisasi Hasto, maka Megawati sepertinya akan menunjuk pelaksanan tugas sekjen. Bisa Utut yang jadi. Tetapi, kalau ini memang rangkaian untuk mengambil PDI-P, maka butuh orang yang punya tipikal melawan, kandidatnya bisa Andi Wijayanto, Hugo Andreas Pereira, atau Komarudin Watubun," kata Muradi. 

Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menilai wacana pengganti Hasto bakal membuat internal PDI-P bergejolak. Menurut Zaki, kubu Puan yang pragmatis bakal cenderung ingin posisi Hasto yang berlawanan dengan pemerintah segera diganti. 

Di lain sisi, kubu Prananda Prabowo yang idealis ingin posisi Hasto tetap dipertahankan. Apalagi, kasus dugaan suap PAW Harun Masiku yang menyeret Hasto terkesan bermotif politik. Kasus itu dikebut KPK meskipun Harun Masiku sampai saat ini masih buron.

"Menurut saya, jika ada pergantian, yang paling baik adalah mencari sosok jalan tengah yang bisa diterima dua pihak," kata Zaki kepada Alinea.id, Kamis (9/1).

Azki menilai Basarah dan Andi bakal sulit terpilih sebagai sekjen menggantikan Hasto karena keduanya mewakili kelompok yang saling berseberangan. Basarah pro-Puan, sedangkan Andi cenderung dekat dengan Prananda. Sosok Urut bisa menjadi alternatif pilihan karena merupakan kader PDI-P yang tidak terlalu mencolok ke salah satu kubu.

"Tantangan Utut soal leadership dan kompetensi. Soalnya, (Utut) tidak besar dan tumbuh dari dunia aktivisme atau pergerakan. Tetapi, untuk jangka pendek, saya kira, menjadi alternatif yang lebih baik dibanding pilihan ke Basarah atau Andi," kata Zaki.
 

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan