Tensi politik di internal PAN masih memanas padahal pelantikan kepengurusan PAN diagendakan Rabu (25/3). Apalagi setelah Zulkifli Hasan (Zulhas) selaku Ketua Umum PAN terpilih, memberikan pernyataan tersirat, bahwa Amien Rais tidak lagi masuk kepengurusan formal PAN (2020-2025).
Posisi Amien Rais sebagai Ketua Dewan Kehormatan dalam kepengurusan PAN sebelumnya, bakal digantikan Soetrisno Bachir. Hal itulah yang menyulut kemarahan kubu Mulfachri Harahap, yang juga merupakan kelompok loyalis Amien. Imbasnya, Selasa (10/3) malam, kubu Mulfachri melangsungkan pertemuan di salah satu tempat guna membicarakan rencana perlawanan.
Informasinya, Amien Rais sendiri yang memimpin pertemuan tersebut. Hal itu berdasarkan klaim dari Ketua DPW PAN Sulawesi Barat yang juga sebagai tim sukses dari Mulfachri Harahap dalam kongres ke-V PAN, Muhammad Asri Anas. Pertemuan tersebut disebut dihadiri beberapa tokoh senior PAN, ketua DPW dan 20 ketua DPD PAN.
“Jadi begini, semalam kami rapat dengan Pak Amien Rais. Saya dan ketua-ketua DPW, ada Putra Jaya Husin pendiri PAN, ketua-ketua DPW, 20 Ketua DPD dan tokoh-tokoh lain,” kata Anas saat dihubungi wartawan, Rabu (11/3).
Pertemuan tersebut membahas kemungkinan membentuk partai baru, atau PAN Reformasi sebagai tandingan dari PAN hasil kongres ke-V. Hal itu merupakan desakan dari 20 ketua DPD PAN kepada Amien Rais. Peserta pertemuan tersebut tidak menerima perlakuan Zulhas yang dinilai telah ‘meludahi’ Amien Rais selaku pendiri partai.
Jika Zulhas tidak memberikan posisi kepada Amien Rais di struktur kepengurusan, Zulhas dianggap telah membuang Amien Rais
”Zulkifli Hasan menganggap Pak Amien Rais sebagai penghalang. Dan tentu itu sangat tidak etis. Pak Zul ini sudah banyak menikmati dari partai ini. Pak Amien berdarah-darah membangun partai ini,” ujar dia.
Pada kesempatan itu, Anas juga membantah adanya komunikasi yang dilakukan Zulhas kepada Amien dan kubu Mulfachri terkait kepengurusan PAN.
”Pak Zul mengatakan sudah ketemu, itu bohong. Mulfachri enggak pernah diajak sama sekali,” sambungnya.
Hal itu juga menjadi alasan sejumlah kader PAN untuk mendorong pembentukan PAN Reformasi. Dukungan pembentukan PAN Reformasi diklaim sudah datang dari hampir 3.000 orang yang bergabung dengan PAN. Mereka beranggapan PAN sudah meninggalkan khitah sebagai partai reformasi.
“Juga ada 200 lebih DPD dan DPW siap bergabung mendirikan PAN Reformasi. Namanya tetap PAN kalau perlu logo dan semuanya sama. Anggaran dasarnya juga sama seperti PAN didirikan,” kata dia.
Kendati demikian, Anas menerangkan, Amien belum bisa menentukan sikap tegasnya mengenai pembentukan PAN Reformasi. Pembentukan PAN Reformasi masih dijadikan sebagai jalan kedua oleh Amien untuk mengembalikan PAN ke khitah. Terutama ketika nanti tidak berhasil menggugat hasil kongres ke-V PAN di pengadilan.
“Fokus kami adalah memasukan gugatan ke pengadilan tentang kongres yang benar-benar mencederai demokrasi dan merusak tatanan PAN,”tutupnya.
Amien Rais tak bisa didikotomi
Sementara itu, loyalis Zulhas, Totok Daryanto tidak yakin terhadap semua yang disampaikan Anas. Totok meyakini Amien Rais tidak akan pernah mau, lantaran ajakan tersebut merupakan provokasi belaka. Itulah sebabnya ide pembentukan partai tandingan PAN yang disampaikan Anas tidak akan laku.
Totok mengatakan Anas berniat melakukan provokasi antara Amien dan Zulhas karena calon yang Anas usung gagal menjadi ketua umum. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar Anas tidak membuat ulah.
“Asri Anas itu kader baru. Dia belum paham dengan apa yang menjadi suasana kejiwaan para kader PAN. Itu dia enggak paham,” tegasnya.
Dia menjelaskan, kader PAN adalah orang-orang yang biasa hidup dari sebuah organisasi yang lahir dari reformasi. Jika lahir dari ‘rahim’ PAN, pasti paham bagaimana berdemokrasi di dalam partai.
”Seharusnya dia sadar. Menyesuaikan dengan iklim yang ada. Termasuk dengan kultur organisasi PAN. Jangan membawa kultur lain, karena dia akan terpental dalam PAN kalau cara berpikir dan perilakunya masih seperti itu,” sambungnya.
Lebih jauh, Totok menjelaskan posisi Amien Rais di PAN yang tidak bisa didikotomi, antara di luar maupun di dalam struktur kepengurusan partai. Posisi Amien sangat spesial lantaran pendiri PAN. Di mana pun posisinya, Amien Rais akan tetap dihormati sampai kapan pun.
“Siapa pun pemimpinnya, PAN pasti menghormati Pak Amien Rais. Jadi Anas itu mimpi. Dia enggak paham. Enggak usah bawa-bawa Pak Amien ketika mempersoalkan seperti itu. Mendikotomi Pak Amien,” kata Totok.