Laman resmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diretas dengan gambar Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus.
Pantauan Alinea.id, laman resmi PKS.id diretas pada Kamis (9/8) dini hari. Dalam laman tersebut tertulis bahwa ucapan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Andi Arief adalah benar.
Hacker yang mengaku sebagai akun @KakekDetektif itu menuliskan bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno telah menyogok PAN dan PKS masing-masing senilai Rp500 miliar.
"Hidup jenderal kardus!" tulisnya sembari melampirkan foto Prabowo Subianto.
Ucapan jenderal kardus pertama kali keluar dari Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief_ pada Rabu (8/8) malam. Bahkan, tanda pagar #jenderalkardus langsung bergema di Twitter menjadi trending topic.
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," kicau Andi Arief.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah pernyataan Andi Arief yang menyatakan bahwa Sandiaga Uno telah membayar mahar kepada PKS dan PAN masing-masing senilai Rp500 miliar agar Sandiaga didukung menjadi calon wakil presiden Prabowo.
"Saya rasa itu tidak benar," kata Muzani di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Rabu malam.
Dia mengatakan apa yang disampaikan Andi Arief bukan pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat.
Karena menurut dia, produktivitas pembicaraan Gerindra dengan Demokrat sangat baik dan bagus sehingga pihaknya akan membicarakan dahulu dengan pimpinan Demokrat.
"Ini kan Andi Arief yang berbicara, bukan SBY, nanti saya cek dulu pembicaraan dengan pimpinan teras Demokrat," ujarnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta M. Taufik menilai pernyataan Andi Arief itu merupakan pendapat pribadi dan yang menentukan masa depan koalisi bukan Andi Arief.
Dia membantah pernyataan Andi Arief kalau Sandiaga memberikan mahar politik kepada PAN dan PKS masing-masing Rp500 miliar.
"Ini kan masing-masing parpol sedang rapat pimpinan, selesai rapat maka hasilnya dibawa," katanya.