Mantan Gubernur DKI Jakarta semakin terang-terangan mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pramono-Rano) di Pilgub DKI Jakarta 2024. Teranyar, Anies hadir dalam apel kelompok relawan Warga Kota yang digelar di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).
Anies berulangkali tertangkap kamera menunjukkan gesture tiga jari, simbol untuk nomor urut Pramono-Rano di Pilgub DKI. Kepada pewarta, Anies juga tak menutup-nutupi niatnya mendukung Pramono-Rano agar sukses memenangi Pilgub DKI.
"Jelaslah itu (mendukung). Insyaallah apa yang selama ini dikerjakan bisa dituntaskan oleh Mas Pram dan Bang Doel. Karena mereka udah komitmen, insyaallah diteruskan," ujar Anies.
Sinyal dukungan Anies kepada Pramono-Rano menguat setelah Anies memamerkan salam tiga jari saat kembali menerima Pramono-Rano di Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (20/11) pagi. Beberapa hari sebelumnya, ketiganya ngopi-ngopi sambil diskusi di kediaman Anies.
Peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha Ranadireksa menilai dukungan terbuka dari Anies bakal signifikan mendongkrak elektabilitas Pramono-Rano. Bukan tidak mungkin Pilgub DKI Jakarta berlangsung satu putaran karena Pram-Rano mengoleksi lebih dari 50% suara.
"Dari awal faktor Doel yang berhasil dan mengerek elektabilitas. Artinya, ketika Anies memberikan dukungan, menurut saya, ini akan menjadi booster yang lebih meningkatkan lagi elektabilitas. Apalagi, Anak Abah Anies dan Ahokers--pendukung militan Ahok--sudah menyatakan mereka mendukung Pram-Doel," kata Ardha kepada Alinea.id di Jakarta, belum lama ini.
Survei teranyar PolMark yang dirilis belum lama ini menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano mencapai 40,3%. Pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono atau RIDO yang diusung Kolisi Indonesia Maju (KIM) dan direstui Jokowi hanya mengoleksi 34,8%. Pasangan Dharma Porengkun-Kun Wardana (Dharma-Kun) terbontot dengan elektabilitas 3,2%.
Melibatkan 1.200 warga DKI, survei Polmark digelar pada 7-15 November 2024. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95% dengan margin of error pada kisaran 2,9%. Masih ada 21,7% responden yang tidak menjawab atau merahasiakan pilihan mereka.
Dharma menilai skenario pilkada satu putaran di DKI sangat bergantung pada raupan suara dari pasangan Dharma-Kun pada saat pencoblosan nanti. Jika warga DKI yang mencoblos Dharma-Kun mencapai kisaran 7%, maka bakal sulit bagi Pramono-Rano atau RK-Suswono memenangi pilgub dalam satu kali jalan.
Pramono-Rano, kata Ardha, juga potensial menang telak jika dukungan Anies berpadu dengan kian kencangnya sentimen negatif warga DKI, terutama dari kalangan Jakmania, terhadap RK yang dianggap representasi bobotoh alias pendukung Persib Bandung. "Sedikit banyak, ini sangat berpengaruh terhadap laju peningkatan elektabilitas Pram-Doel," jelasnya.
Lebih jauh, Ardha membandingkan dukungan Anies dengan manuver Jokowi yang turun gunung mendukung RK-Suswono di Pilgub DKI. Menurut Ardha, sokongan Anies kepada salah satu Pramono-Rano jauh lebih kuat ketimbang endorsement Jokowi yang notabene sudah tak lagi jadi presiden.
"Alasannya sederhana, sampai dengan Pilpres 2024 kemarin saja dengan dukungan yang dimiliki Prabowo selama 2014 dan 2019 ditambah dengan dukungan dari Jokowi pada 2024 hanya unggul tipis dari Anies di Jakarta," kata Ardha.
Agustus lalu, Anies sempat digadang-gadang bakal kembali maju di Pilgub DKI Jakarta. Ketika itu, sejumlah survei menunjukkan tingkat keterpilihan Anies sudah lebih dari 40%. RK hanya mengoleksi elektabilitas sekitar 10%.
Namun demikian, Anies ditinggalkan PKB, PKS, dan NasDem yang sepakat merapat ke KIM Plus dan mengusung RK-Suswono. PDI-P pun lebih memilih Pramono-Rano ketimbang menduetkan Anies dengan Rano. Setelah Anies gagal nyalon, RK sempat berkibar sebagai sosok dengan elektabilitas tertinggi di Pilgub DKI.
Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan sepakat bila elektabilitas pasangan Pramono-Rano bakal berangsur-angsur meroket karena dukungan dari basis pendukung Anies Baswedan di Jakarta.
"Pengaruh Anies lebih kuat di Jakarta dibanding Presiden Jokowi atau Presiden Prabowo yang mendukung Ridwan Kamil. Jadi, memang Pramono- Rano sekarang (yang berpeluang besar menang)," kata Bakir kepada Alinea.id, Kamis (21/11).
Namun demikian, Bakir belum yakin Pramono-Rano bakal menang satu putaran. Dalam sepekan terakhir, bisa saja terjadi dinamika politik yang kembali mengubah peta elektoral di DKI. "Masih banyak hal yang bisa terjadi sampai hari pencoblosan," imbuhnya.