Setiap akhir September, selalu saja isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) ramai diperbincangkan. Gaduh isu kebangkitan PKI itu terkait dengan narasi Orde Baru dalam menilai gerakan pada 30 September 1965.
Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), 84% responden tidak percaya dengan isu kebangkitan PKI. Namun, 14% responden masih percaya dengan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia.
Jika ditilik lebih lanjut, dari 14% responden yang percaya isu kebangkitan PKI tersebut, sebanyak 49% atau 7% dari total populasi menilai PKI menjadi ancaman nyata bagi negara.
Lalu, dari 14% responden yang percaya isu kebangkitan PKI tersebut, sebanyak 24% atau 3% dari total populasi menganggap sudah ada sedikit ancaman nyata bagi negara; 16% menyatakan belum menjadi ancaman; 7% menyebut tidak pernah menjadi ancaman; sisanya menjawab tidak tahu.
Merujuk tren sikap isu kebangkitan PKI pada 2016-2021, angka warga yang setuju relatif stabil sekitar 10-16% saja. Sementara itu, yang tidak setuju dengan isu kebangkitan PKI itu juga tetap di angka 84-90%.
“Jadi, di tingkat massa, perbincangan di tingkat isu kebangkitan PKI ini atau tingkat kepercayaan publik seputar isu kebangkitan PKI itu stabil dan tidak ada perubahan berarti kalau kita hitung dari tahun 2016, tidak ada perubahan berarti. Saat ini mayoritas publik Indonesia tidak percaya dengan isu itu, sementara yang percaya menjadi kelompok minoritas,” ujar Peneliti SMRC Saidiman Ahmad dalam diskusi virtual, Jumat (1/10).
Dari segi demografi, yang percaya sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI lebih banyak pada warga dari Jawa Barat atau 22% dan Jawa Timur atau 19%.
Survei tersebut melibatkan warga negara Indonesia dengan usia 17 tahun atau lebih. Dari populasi tersebut, ada 1.220 responden dipilih secara random dengan menggunakan multistage random sampling.
Respons rate atau respon yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 80% atau 981 responden, dengan margin of error kurang lebih 3,19%, dan tingkat kepercayaan 95%. Responden yang terpilih didatangi secara langsung tatap muka pada 15-21 September 2021.