Seluruh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diminta tidak termakan isu duet pasangan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, bukan keputusan resmi partai.
Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto, para "kader banteng" mestinya tegak lurus dengan perintah partai. Apalagi, penentuan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) merupakan kewenangan Ketua Umum (Ketum), Megawati Soekarnoputri.
"Sekali lagi, kalau PDIP, yang namanya capres dan cawapres itu adalah penetapannya di Ketua Umum. Pandangan subjektif saya sudah jadi enggak penting gitu lo! Kita harus tegak lurus kepada Bu Ketum," kata Bambang Pacul, sapaannya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (28/3).
"Jadi, kalau pendapat-pendapat di luar banyak sekali, ya. Kita juga tidak mau mengomentari karena Bambang Pacul bukan pengamat. Bambang Pacul adalah kader partai yang mengikuti perintah partai," imbuhnya.
Dirinya pun enggan merespons peluang Ganjar sebagai capres PDIP. "Pendapat subjektif Bambang Pacul selaku kader partai menjadi tidak penting."
Wacana menduetkan Prabowo-Ganjar pada Pilpres 2024 menguat seiring langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memboyong keduanya saat panen raya di Kebumen, 9 Maret 2023. Apalagi, Jokowi secara tersurat dan tersirat mendukung keduanya maju pada kontestasi mendatang.