close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Eks politikus PSI Tsamara Amany dan suaminya, Ismail Fajrie Alatas. Foto Instagram @tsmaradki.
icon caption
Eks politikus PSI Tsamara Amany dan suaminya, Ismail Fajrie Alatas. Foto Instagram @tsmaradki.
Politik
Kamis, 21 April 2022 15:59

Tsamara Amany dinilai tak nyaman dengan PSI

Hengkangnya Tsamara Amany dihubungkan dengan twit sang suami, Ismail Fajrie Alatas yang memuji kinerja Anies Baswedan.
swipe

Melalui sebuah video singkat, politikus muda Tsamara Amany mengumumkan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Setelah lima tahun bergabung dengan partai besutan Grace Natalie itu, Tsamara menyatakan mundur.

Tsamara mengaku keluar secara baik-baik tanpa adanya konflik dengan rekan-rekannya di PSI. Dia mengaku hendak fokus pada isu perempuan meski tak menafikan peran partai politik, termasuk PSI yang gagal membawanya ke Senayan pada Pemilu 2019 lantaran tidak lolos ambang batas.

Meski menyebut mundur sebagai keputusan pribadi, namun sebagian publik mempertanyakan alasan mundurnya Tsamara dari PSI. Baru-baru ini, netizen menghubungkan hengkangnya Tsamara dengan twit sang suami, Ismail Fajrie Alatas. Suami yang baru dinikahi Tsamara pada 2019 lalu itu tampak memuji kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Melalui akun Instagramnya, @tsmaradki, Tsamara lantas menyanggah twit suaminya sebagai alasan dirinya mundur dari PSI. Menurut Tsamara, suaminya sama sekali tidak tertarik dengan politik praktis. Oleh karena itu, anggapan netizen yang menghubungkan twit suaminya dengan hengkangnya dia dari PSI sebagai suatu hal yang norak.

"@ifalatas enggak tertarik sama sekali dengan politik praktis. Jadi, agak norak menurutku kalau ia harus diseret dalam dikotomi politik yang sudah terpolarisasi," ujar Tsamara di akun Instagramnya, Kamis, sebagaimana dikutip Alinea.id.

Menurut Tsamara, menghubungkan twit suaminya dengan keputusannya keluar dari PSI mencerminkan realitas politik di Tanah Air terhadap perempuan sebagai kelas kedua setelah laki-laki.

"Gambaran politik kita hari ini terhadap perempuan: perempuan dianggap tidak bisa mengambil keputusan secara independen. Seolah perempuan itu objek lemah yg dengan mudah ‘disuruh’ & ‘dipengaruhi’ oleh laki-laki," tulisnya.

Tsamara mengatakan dirinya justru bersyukur dengan suaminya yang tidak pernah melarang dan membatasinya secara politis. "Saya sebenarnya punya suami seperti @ifalatas. Selalu suportif, enggak pernah melarang, apalagi sampai memaksa atau menyuruh saya mengikuti pandangan politik tertentu. I am my own woman," ungkap Tsamara.

Pengamat politik Ujang Komarudin meyakini hengkangnya Tsamara dari PSI tak terkait dengan twit suaminya. Ujang menilai, Tsamara keluar dari PSI karena alasan kenyamanan. 

"Soal cuitan suaminya yang memuji Anies dikaitkan dengan mundurnya Tsamara saya yakin bukan. Bukan itu. Tapi soal kenyamanan. Yang tak lagi ditemukan di PSI," kata Ujang saat dihubungi Alinea.id, Kamis (21/4).

Selain alasan ketidaknyamanan, Ujang menilai Tsamara keluar lantaran sudah tak lagi seprinsip dengan PSI. Bagi Ujang, PSI saat ini sudah berbeda dengan PSI saat berdiri dahulu.

"Dulu (PSI) ingin merubah Indonesia dengan idealisme yang dibawanya. Sekarang terjebak dengan politik pragmatis. Dan politik membabi buta menyerang lawan politiknya," ungkap Ujang.

Ujang tak memungkiri jika PSI, termasuk Tsamara getol mengkritik kebijakan Anies Baswedan di DKI Jakarta. Namun demikian, kata Ujang, kritik yang dilayangkan PSI selama ini terkesan tendensius.

"Kalau kritik objektif itu bagus. Namun PSI kritik Anies melalui ketumnya (ketua umum) selalu. Membabi buta dan tendensius," kata Ujang.

Di sisi lain, Ujang mengatakan, alasan Tsamara mundur bukan karena ingin pindah ke partai lain, hanya bisa dilihat perkembangannya ke depan. Jika Tsamara merupakan seorang politikus sejati, ujarnya, maka suatu saat ia akan masuk partai. 

"Kita lihat saja ke depan. Kalau politisi sejati ya akan masuk partai. Kecuali jadi aktivis perempuan atau akademisi," pungkas Ujang.

Sebelumnya, Tsamara menyatakan mundur sebagai kader maupun kepengurusan PSI pada 18 April lalu. Keputusan itu diakuinya sebagai keputusan pribadi. 

"Saya merasa, saya membutuhkan perjuangan baru di luar partai politik. Untuk saat ini saya fokus mengabdi untuk indonesia melalui cara-cara lainnya," ujar Tsamara berbicara panjang lebar mengenai alasannya mundur dari PSI di akun Youtubenya, @tsmaramany. 

Tsamara mengatakan, dirinya mundur dari PSI untuk mengejar mimpinya yang lain. Salah satunya ialah fokus untuk menyuarakan isu-isu perempuan. 

"Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan," ujar Tsamara.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan