close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Partai Nasdem sedikit mengalami kenaikan setelah mencalonkan Anies Baswedan sebagai kandidat presiden di 2024. Foto: twitter.com/aniesbaswedan
icon caption
Partai Nasdem sedikit mengalami kenaikan setelah mencalonkan Anies Baswedan sebagai kandidat presiden di 2024. Foto: twitter.com/aniesbaswedan
Politik
Selasa, 29 November 2022 15:19

Survei Charta Politika: Elektabilitas Nasdem naik, PDIP, Gerindra dan Golkar stagnan

Partai Nasdem sedikit mengalami kenaikan setelah mencalonkan Anies Baswedan sebagai kandidat presiden di 2024.
swipe

Survei persepsi publik lembaga Charta Politika menyebutkan elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, dan Golkar mengalami stagnan meski berada di peringkat tiga teratas. Sebaliknya, Partai Nasdem sedikit mengalami kenaikan setelah mencalonkan Anies Baswedan sebagai kandidat presiden di 2024.

"Jadi, tiga besar ini kalau kita lihat, baik Golkar, Gerindra dan PDIP, kalau dilihat dua bulan terakhir bisa dikatakan cendrung mengalami stagnasi," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, dalam pemaparan survei secara daring, Selasa (29/11).

Dalam survei yang dilakukan pada 4-12 November 2022, PDIP masih unggul di posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 21,7%, dikuti Gerindra (15,5%) dan Golkar dengan elektabilitas 9,8%.

Kemudian di urutan keempat ada PKB (8,5%), diikuti Demokrat 7,3%, PKS 6,9%, Nasdem 6%, PAN 4%, PPP 3,6% dan Partai Perindo 2,5%. Sedangkan sejumlah parpol lainnya masih di bawah angka 1% dan yang belum menjawab sebanyak 13%.

"PAN ini pertama kali dalam survei kalau kita lihat sudah melewati angka parliament threshold (PT). Dan PPP 3,6%, masih belum menyentuh angka parliament threshold, tetapi sudah mendekati," kata Yunarto.

Dari segi tren, lanjut Yunarto, PDIP, Gerindra, Golkar, dan termasuk PKB cendrung mengalami stagnasi dalam dua bulan terakhir setelah rilis survei pada September 2022. Dalam survei yang dirilis Charta Politika pada September 2022, elektabilitas PDIP 21,4%, Gerindra 14,8%, Golkar 9,3% dan PKB 8,7%.

Sebaliknya, Nasdem mengalami peningkatan kurang lebih 2%, dari sebelumnya 4,8% pada September 2022, menjadi 6% di November 2022.

"Bahkan kalau kita melihat dari survei ini, ada kecendrungan di angka tertinggi dari Nasdem selama 2022. Bisa dispekulasikan, kalau dilihat dari sisi momentum, ada pengaruh positif dari deklarasi Partai Nasdem terhadap Anies Baswedan. Dan kita tahu, dari pemberitaan, setelah deklarasi, teman-teman Nasdem langsung bekerja habis-habisan di lapangan dengan langsung melibatkan Anies Baswedan," katanya.

"Artinya bisa dibuatkan hipotesa bahwa karena klaim dilakukan sendirian itu oleh Nasdem, itu berpengaruh cukup positif dari efek ekor jas dari elekktabilitas yang dimiliki Anies Baswedan," imbuh Yunarto.

Kendati demikian, Yunarto memberi catatan terhadap PDIP. Selain mengalami penurunan, sosok yang dicalonkan sebagai presiden tentunya akan memberi dampak terhadap elektabilitas partai berlambang moncong putih itu.

"Nanti kita lihat efek pencalonan presiden ini dari PDIP," pungkasnya.

Survei Charta Politika dilakukan terhadap 1.220 responden yang dilakukan dengan wawancara tata muka dengan metode multistage random sample. Adapun margin of error sebesar 2,83%.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan