Survei Nasional Charta Politika terhadap 16 politikusIndonesia menempatkan nama Sandiaga Uno di pilihan tertinggi sebagai wakil presiden jika pemilihan presiden-wakil presiden diadakan hari ini. Sebanyak 27,6% responden memilih Sandiaga Uno sebagai wakil presiden.
"Pada simulasi elektabilitas Wakil Presiden, nama Sandiaga Uno unggul jauh di atas nama-nama lainnya," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangan, Senin (13/6).
Hanya ada dua nama dari survei simulasi elektabilitas wakil presiden dengan nilai elektabilitas lebih dari 10%. Setelah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil berada di peringkat dua dengan 16,5%.
Yunarto menilai, nama Sandiaga Uno lekat dengan posisi calon wakil presiden (cawapres) karena sebelumnya hanya Sandiaga yang pernah maju menjadi cawapres.
"Satu-satunya nama yang pernah maju menjadi cawapres adalah Sandiaga Uno, sehingga dia sudah memiliki brand image dan brand association sebagai cawapres," ujar Yunarto.
Di posisi ketiga ada Erick Thohir dengan 9,8% responden, kemudian Agus Harimurti Yudhoyono dengan 8,8% responden. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berada di posisi kelima dengan 6,4% diikuti Puan Maharani dengan 4,2% responden.
Airlangga Hartarto menyusul dengan 2,6% dan Susi Pudjiastuti dengan 2,1% responden. Kemudian ada dua tokoh dari jajaran militer yakni Andika Perkasa dengan 1,8% dan Gatot Nurmantyo dengan 1,7% responden.
Enam nama lain yang berada dalam hasil survei mendapatkan kurang dari 1% responden, yaitu Habib Lutfi Bin Yahya, Said Aqil Siradj, Moeldoko, Bima Arya Sugiarto, Luhut Binsar Pandjaitan, dan M Anis Matta.
Yunarto menilai, kandidat cawapres tidak lagi dilihat sebagai faktor pelengkap jika melihat persaingan dari tiga nama capres yang unggul di survei. Akan ada potensi persaingan ketat yang kemungkinan menjadi faktor penentu kemenangan.
"Menjadi menarik ketika melihat persaingan dari 3 nama capres, siapa yang jadi cawapres tidak lagi dilihat sebagai faktor pelengkap atau ban serep, tapi akan menentukan faktor kemenangan apabila Pilpres kemungkinan akan ada potensi mengalami persaingan ketat," tambah Yunarto.
Hasil survei yang sama menempatkan Ganjar Pranowo dengan elektabilitas tertinggi pada simulasi 10 nama. Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas 31,2%, diikuti Prabowo Subianto sebesar 23,4% dan Anies Baswedan 20%.
Dilihat dari sisi tren elektabilitas, Ganjar Pranowo mengalami peningkatan, sementara elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan cenderung stagnan.
Survei ini dilaksanakan pada 25 Mei hingga 2 Juni 2022 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden, yang tersebar di 34 Provinsi.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±(2.83%) pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini juga menyajikan tren dari data hasil survei-survei nasional yang pernah dilakukan Charta Politika Indonesia sebelumnya.