Sebanyak 18,3% responden menjagokan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024. Posisi berikutnya ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 9,9% dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 9,5%.
Lalu, muncul nama Ustaz Abdul Somad dengan 6,2%, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamis 5,8%, dan ada tokoh lain yang mendapat angka di bawah 5%. Hasil tersebut berdasarkan survei Populi Center yang dilakukan pada 21-30 Oktober 2020.
"Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling diharapkan oleh masyarakat sebagai calon presiden pada tahun 2024 dengan 18,3%," kata peneliti Populi Center Nurul Fatin Afifah dalam keterangannya, Senin (9/11).
Ada perbedaan jika dibandingkan dengan survei Indonesia Political Opinion 12-23 Oktober 2020 yang menempatkan Ganjar di posisi pertama dengan dukungan 17,9%. Di susul Prabowo 16,4%, Anies 15,3%, Sandiaga Uno 8,8% dan Ridwan Kamil 6,0%.
Sementara dalam survei nasional Indikator Politik Indonesia 24-30 September 2020, Ganjar bertengger di pucuk dengan elektabilitas 18,7%. Di bawahnya ada Prabowo 16,8%, Anies 14,4%, Sandiaga Uno 8,8%, Ridwan Kamil 7,6% dan Agus Harimurti Yudhoyono 4,2%.
Kembali ke survei Populi Center, Nurul mengatakan ada enam partai politik yang elektabilitasnya di atas 4%. Rinciannya, PDI-Perjuangan 18,4%, Partai Golkar 8,2%, Partai Gerindra 7,8%, PKS 6,8%, PKB 6,2% dan Partai Demokrat 6,2%.
Ada pun partai yang mendapat persentase elektabilitas di bawah 4% adalah PPP dengan 3,4%, Partai NasDem 2,6%, PAN 2,1% dan Perindo 1%. Menurut Nurul, hasil tersebut menunjukkan PDI-Perjuangan masih unggul dari partai politik lain dengan selisih lebih dari 10%.
"Meski demikian, hasil survei menunjukkan penurunan suara dari PDIP, Gerindra, Golkar, dan PKB dibanding hasil survei pada bulan November 2019. Di sisi lain, hasil survei menunjukkan peningkatan suara pada Partai Demokrat dan PKS," jelasnya.
Survei nasional Populi Center dilakukan pada 21-30 Oktober 2020 di 100 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Metode yang dilakukan adalah wawancara tatap muka dengan 1.000 responden yang dipilih secara acak bertingkat. Margin of error mencapai 3,10% dengan tingkat kepercayaan 95%.