Hasil survei Roda Tiga Konsultan (RTK) untuk Pilgub Jatim 2018 yang dilakukan pada 28 Mei-2 Juni 2018 menyatakan, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Listianto Dardak menjadi pilihan bagi pemilih perempuan di Jawa Timur. Sementara itu, Saifullah Yusuf (Ipul)-Puti Guntur Soekarno unggul di segmen pemilih laki-laki.
Tingkat elektabilitas Khofifah-Emil juga lebih tinggi dari Ipul-Puti. Dalam rilis survei elektabilitas tertutup misalnya, Khofifah-Emil unggul dengan 36,9% dari Ipul-Puti yang hanya dipilih oleh 29,8% responden.
Untuk simulasi Top of Mind, Khofifah-Emil mendapatkan elektabilitas sebesar 32%. Ipul-Puti hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 28%. Jumlah undecided voters dalam simulasi ini sebanyak 40,2%.
Popularitas Khofifah pun lebih tinggi daripada Ipul. Khofifah lebih populer dan disukai dibandingkan dengan Ipul, sementara cawagub Emil lebih populer dan disukai daripada Puti.
Menanggapi hasil survei tersebut, Wakil sekjen Demokrat, Didi Irawadi mengatakan, sudah tidak ada lagi dikotomi pemimpin wanita dan laki-laki, tetapi melihat dari proses dan track record. “Pemimpin itu yang penting bisa bekerja, punya integritas. Sayang kalau kita buat dikotomi pemimpin laki-laki dan pemimpin perempuan,” kata Didi di Mandailing Café, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (22/6).
Sementara itu dari 78,5% pemilih suku Jawa yang disurvei RTK, 38,8% memilih Khofifah-Emil. Sedangkan, 32% memilih Ipul-Puti. Jumlah responden yang belum menentukan pilihan sebesar 29,7%.
Kemudian, dari 20,6% pemilih dari suku Madura, 38,5% memilih Ipul-Puti dan 30,8% memilih Khofifah-Emil. Sementara 30,8% responden yang disurvei belum menentukan pilihan.
"Ini menunjukkan kalau Ipul-Puti mesti mengejar ketinggalan di sisa kampanye untuk menggaet orang Jawa," kata Direktur Roda Tiga Konsultan, Rikola Fedri.
Elektabilitas tersebut, sangat kecil kemungkinannya berubah karena kemantapan pemilih berada di angka 77,6%. "Di Jawa bisa dikatakan, Pilkada yang paling sengit adalah Pilgub Jatim," pungkas Rikola.