close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Dok Alinea
icon caption
Ilustrasi. Dok Alinea
Politik
Kamis, 15 Desember 2022 17:52

Survei SMRC: PDIP mewakili kalangan kaya, PKB golongan miskin

PDIP yang dipersepsi lebih cenderung mewakili orang kaya adalah temuan yang menarik. Ini berbeda dengan identitas partai 'wong cilik'.
swipe

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan PDI Perjuangan (PDIP) dipersepsi mewakili golongan kaya, menjadi sebuah temuan yang bertolak belakang dengan identitas 'wong cilik' partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Sebaliknya, PKB dipersepsi sebagai parpol yang mewakili kelompok miskin.

Sementara, menurut Direktur Eksekutif SMRC, Saiful Mujani, partai-partai lain cenderung tidak berbeda dengan sikap pemilih. Dia mengatakan, PDIP yang dipersepsi lebih cenderung mewakili orang kaya adalah temuan yang menarik.

"Selama ini PDIP diasumsikan sebagai partai yang memperjuangkan lapisan masyarakat bawah," ujar Saiful dalam keterangan pers, Kamis (15/12).

Saiful mengingatkan tentang teori politik aliran yang dikembangkan oleh Clifford Geertz yang membuat tiga tipe agama di Jawa: priyayi, santri, dan abangan. Tiga tipe ini memiliki hubungan dengan partai politik, di mana santri mendukung partai-partai Islam, abangan mendukung PKI, dan priyayi mendukung PNI.

Menurutnya, PNI adalah proto PDIP. Kekuatan antara PNI dan PDIP kurang lebih sama, kekuatan PNI sekitar 22% pada Pemilu 1955, sekarang PDIP mendapatkan suara sekitar 20%. Kata dia, PNI adalah partai kaum ningrat Jawa, bukan partai abangan atau kelas bawah.

"Data ini menunjukkan ada kontinuitas bahwa PDIP adalah kelanjutan dari PNI, dan PNI merepresentasikan kelompok ningrat, terutama di Jawa," ucapnya.

Sebaliknya, lanjut Saiful, PKB terlalu mewakili orang miskin. Dia menjelaskan, PKB selama ini sering dihubungkan dengan kaum santri pedesaan. Di zaman Orde Lama, kelompok pedesaan terpecah antara pendukung partai komunis dan partai NU.

Kelompok masyarakat pedesaan abangan cenderung memilih PKI, sementara kalangan pedesaan santri mendukung partai NU. Karena itu, di Jawa Timur, konflik antara PKI dan NU sangat keras. Ketika PKI tidak ada, lanjut Saiful, maka yang dekat dengan kalangan warga lapisan bawah pedesaan adalah partai pelanjut Partai NU, yakni PKB.

"Data ini cukup konsisten dengan teori selama ini tentang kepartaian kita (di Indonesia)," jelas Saiful.

Survei SMCR digelar secara tatap muka pada 5-13 November 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden di mana response rate sebesar 1.012 atau 83%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan