Bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mendapat dukungan publik Jawa Timur sebesar 14,6 persen. Ini merupakan temuan dari hasil survei Surabaya Research Syndicate (SRS) periode September.
Dalam survei ini simulasi pemilu diikuti 3 pasangan capres dan cawapres. Prabowo Subianto dengan Erick Thohir, Ganjar Pranowo dengan Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan dengan Cak Imin ( Muhaimin Iskandar).
Hasil survei menunjukan 43,5 persen massa Jawa Timur memilih pasangan Prabowo dan Erick, 40,2 persen suara pada pasangan Ganjar dan Sandiaga, 14,6 persen pada pasangan Anies dan Cak Imin.
Kemudian untuk memetakan secara jelas apakah Massa PKB Jawa Timur berubah haluan setelah Anies gandeng Cak Imin. Surabaya Research Syndicate (SRS) melakukan survei pada Massa PKB di Jawa Timur.
Hasilnya Massa PKB di Jawa Timur memberikan 38,4 persen dukungannya pada Prabowo, 34,5 persen pada Ganjar dan 18,8 persen pada Anies. Namun demikian ada 8,3 persen responden yang tidak memberikan jawaban.
Ini menyimpulkan bahwa tidak ada kenaikan signifikan dukungan dari massa PKB Jawa Timur setelah deklarasi Anies - Cak Imin.
Selain itu SRS juga melakukan survei terhadap warga NU di Jawa Timur. Berdasarkan analisis tabulasi silang dari hasil survei SRS diketahui bahwa bagian terbesar kaum Nahdliyin (41,4 persen) cenderung memilih Prabowo. Sebanyak 34,3 persen menjatuhkan pilihan pada Ganjar, sedangkan yang memilih Anies hanya 13,6 persen dan 10,7 persen masih galau alias belum bisa membuat keputusan memilih siapa.
Hal ini masih membuat Prabowo menjadi posisi teratas pilihan warga Jawa Timur dan tidak terpengaruh oleh deklarasi Anies - Cak Imin.